Andreas Turnip pun mengakui, terpaksa menggadaikan Laptop, karena untuk biaya transport pulang ke Pematang Siantar, yang diakuinya untuk menghadiri ‘Pemakaman Ibunya’. Ternyata justeru belakangan, dikabarkan Ibunya masih sehat segar bugar dan masih tinggal di Pematang Siantar.
Seno M. Hardjo pun melihat modus kejahatan yang dilakukan Andreas Turnip ini sistemik, rapi dan sangat meyakinkan. Dan berharap tidak ada orang lain lagi yang menjadi korban berikutnya.
Dengan Laporan Polisi yang telah dilakukannya terhadap dugaan pencurian uang di dalam ATMnya yang hampir Rp 100 juta itu, oleh Andreas Turnip, bisa segera diproses hukumnya. Biar ada efek jera dan menjadi pembelajaran bagi Andreas yang ternyata juga sudah kecanduan Judi Online, sejak beberapa tahun yang lalu.