Uritanet, Sumut –
Olahraga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan jati diri Bangsa Indonesia. Melalui olahraga para atlet dapat berkompetisi meraih prestasi gemilang di tingkat nasional hingga Internasional. Dan pemerintah terus berupaya mengembangkan fasilitas olahraga untuk menjadi sarana pembinaan dan pembibitan atlet nasional.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membangun Sumut Sport Center, di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Mudah-mudahan dengan adanya Sport Center yang sangat luar biasa ini akan melahirkan atlet-atlet dari Sumatera yang bukan hanya bereputasi nasional tapi bisa meraih prestasi internasional khususnya di kancah sepakbola. Karena dulu Sumut sangat dikenal dengan pemain sepak bola tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri,” demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau kesiapan pembangunan Sumut Sport Center (16/02).
Sumut Sport Center merupakan kompleks olahraga yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan akan dimanfaatkan untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan diselenggarakan pada 8-20 September tahun ini.
Didirikan di lahan seluas 300 hektar, kompleks olahraga megah yang akan menjadi venue utama perhelatan PON XXI tersebut memiliki beberapa arena, yang terdiri dari Stadion Utama, Stadion Madya Atletik, Stadion Aquatik, dan arena pertandingan olahraga lainnya.
Dalam kesempatan peninjauan, Menko PMK didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, PJ Gubernur Sumut Hasannudin, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian. Mereka meninjau pembangunan Stadion Madya Atletik dan Stadion Utama Sumut.
Muhadjir melihat berbagai progress yang telah dilakukan. Dia mengapresiasi arena olahraga yang sangat mumpuni dari segi kualitasnya. Berdasarkan pemaparan dari pihak pengembang, sejauh ini, progress Stadion Atletik sudah mencapai 98%. Objek pengerjaan berupa dua lapangan sintetis atletik dengan tribun berkapasitas 2.500 penonton.
“Untuk stadion atletik sudah siap digunakan untuk cabor lari, lompat, dan lempar,” ujar Muhadjir Effendy saat melakukan peninjauan.
Peninjauan berlanjut ke Stadion Utama Sumut. Progress pembangunan stadion masih 30 persen yang direncanakan rampung pada akhir Juli 2024.
Dengan benchmarking mengambil contoh Stadion Manahan Solo, Stadion Utama Sumut digadang menjadi stadion teranyar dan terbesar di Sumatera Utara dengan kapasitas 25.750 penonton.
“Sudah sangat bagus. Ada benchmarknya dengan stadion manahan, stadion terbaik di Indonesia. Tadi saya sarankan supaya piknik ke luar melihat yang reputasi seperti Real Madrid, Manchester United, supaya tenaga sipil kita bisa belajar ke sana,” ujar Muhadjir.
Dalam kesempatan itu, PJ Gubernur Sumut Hasannudin menyampaikan bahwa pembangunan Sumut Sport Center merupakan impian dari masyarakat Sumatera Utara supaya memiliki kawasan kompleks olahraga.
Selain sebagai pusat olahraga dan pengembangan prestasi olahraga, juga akan dibangun plaza sebagai pusat perekonomian. Kompleks olahraga yang dibangun di lokasi strategis dekat dengan bandara ini diharapkan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat Kabupaten Deli Serdang dan sekitarnya.
“Harapannya pembangunan berjalan baik dan ekonomi masyarakat juga semakin baik,” ungkap PJ Gubernur Sumut.
Menko Muhadjir juga memberikan masukan dalam pembangunan stadion supaya memerhatikan detil lainnya seperti keseimbangan kapasitas parkir dan penonton, kemudian drainase untuk antisipasi genangan saat hujan, dan juga akses keluar masuk penonton yang diperbanyak menghadapi keadaan darurat.
“Perlu kajian sosiologis karena stadion akan berdiri atas dukungan masyarakat dan memperhatikan sustainabilitas paska event dengan pemeliharaan berkelanjutan. Saya optimis akhir Juli InsyaAllah stadionnya rampung,” ujar Muhadjir.
)**benksu