Uritanet, Doha –
Ada yang menarik, pada pertemuan kemarin, saat Timnas Indonesia mengadakan acara meet and greet di KBRI Doha Qatar yang ternyata dihadiri pula oleh tiga pemain asal Aceh yang bermain di Liga Qatar.
Mereka adalah Muhammad Ali Rahman, bermain untuk Al-Gharafa; Andri Syahputra, bermain untuk Muaither SC; dan Khuwailid Mustafa, yang bermain untuk Lusail SC.
Muhammad Ali Rahman, atau yang akrab dipanggil Ali Syahrian Tampo, adalah seorang gelandang kelahiran tahun 2000. Saat ini, ia telah bergabung dengan tim senior Al Gharafa di QSL. Ali sangat berminat untuk membela Timnas Indonesia, namun hingga saat ini belum mendapatkan panggilan.
Pada tahun 2011, Ali Syahrian Tampo pernah dipanggil oleh Indra Sjafri untuk seleksi bersama Timnas Indonesia U-16.
Begitu pula Khuwailid Mustafa, juga merupakan seorang gelandang kelahiran tahun 2000, berkarir di Lusail SC. Ayah Khuwailid sangat berharap agar Khuwailid dapat menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Pada tahun 2018, Khuwailid sempat pulang ke Aceh dan berlatih bersama Persiraja ketika liga Qatar sedang libur, dan Persiraja menyambutnya dengan baik.
Berikutnya, Andri Syahputra, meskipun lahir di Aceh, namun lebih memilih bermain untuk Timnas Qatar. Kita harus menghormati keputusannya dan tidak menghujatnya.
Saat ini, Andri baru bermain untuk Timnas Qatar di level kelompok umur dan belum bermain untuk Timnas Qatar senior.
Sebenarnya, di Qatar terdapat seorang pemain muda yang berusia 17 tahun dan sangat berpotensi, yaitu Abdurahman Iwan. Padahal ia sangat berharap dapat dipanggil untuk Timnas Indonesia.
Saat ini, Abdurahman Iwan membela Timnas Qatar di level kelompok umur, meskipun keluarganya sepenuhnya berkebangsaan Indonesia.
Semoga Khuwailid dan Ali mendapatkan kesempatan untuk membela Timnas Indonesia, dan semoga PSSI dapat melirik Abdurahman Iwan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia, karena dia memiliki potensi yang sangat besar.
)***Ist/ Nawasanga