Uritanet, Jakarta –
Inilah jalan hidup sosok pencabik bas atraktif eks band rock AKA, SAS, asal Surabaya, yang berpostur tinggi besar, dan dikenal sebagai salah satu rocker paling ikonik sejak era 1970-an. Kini, kehidupannya yang dulu sangat rock n roll telah berbalik 180 derajat.
Adalah masa lalu Arthur Kaunang yang pernah larut dalam glamornya dunia hiburan. Dan suatu ketika, Tuhan menegur Arthur lewat drama kehidupan rock n roll yang berpeluh perzinahan. Dimana kehidupannya nyaris meruntuhkan kehidupan rumah tangganya.
Namun, pemain bas dengan gaya permainan khas, gahar, liar di panggung, bertangan kidal ini melalui pergumulan panjang dan mendalam, telah memutuskan untuk kembali ke jalan Tuhan.
Padahal, kehidupan sebagai Pendeta tak pernah terlintas dalam benak Arthur. Musisi yang dikenal sebagai pemain bas dan vokalis band SAS (sebelumnya bernama AKA) itu bahkan dirinya bukanlah seorang Kristen yang taat.
Dan Julie, perempuan yang mengenal Arthur sejak kelas 5 SD itu tetap setia. Dia mencurahkan segala perasaannya dalam doanya kepada Tuhan.
Karena sangat mencintai bapak dari tiga anaknya itu, Julie selalu memelihara harapannya di dalam Tuhan bahwa suatu hari Arthur akan kembali ke pelukan keluarga.
“Saya belajar untuk bertahan dalam cobaan. Saya yakin dan percaya, jika saya terus berdoa, Tuhan akan melakukan bagian-Nya,”terang ibu artis Tessa Kaunang itu.
Selain berdoa, Julie juga berpuasa. Dengan demikian, dia merasa lebih bisa mendengarkan suara Tuhan. Yakni, tentang pengampunan. Julie merasa bahwa Tuhan memintanya mengampuni Arthur. Namun, itu bukan hal yang mudah dilakukan.
“Nek mulih nggepuki (kalau pulang ke rumah mukulin), durung maneh selingkuh (belum lagi soal selingkuh), terus aku suruh ngampuni, nggak gampang. Tapi aku belajar untuk taat. Ini perintah Tuhan,” paparnya.
Benar saja. Saat Julie bertekun dalam doa, Tuhan bekerja dalam hidup Arthur. Berkali-kali Tuhan menegur Arthur. Lewat kondisi finansial, lewat anaknya yang terjerat narkoba, dan lewat perempuan – perempuan yang hadir di hidupnya secara ilegal.
“Sebenarnya Tuhan mengingatkan saya untuk tobat dengan kejadian yang menimpa anak kedua saya itu. Tapi, itu tidak membuat saya berbalik,” tambahnya.
Arthur mengatakan, titik baliknya terjadi saat perempuan yang digaulinya mengaku berbadan dua dan minta dinikahi. Arthur ketakutan. Saat itu juga dia langsung teringat kepada istri dan anak-anaknya. Dia bertobat, minta maaf kepada keluarganya, dan minta pengampunan Tuhan.
Sejak saat itu hidup Arthur berubah. Dalam kesaksiannya, Arthur mengaku kembali ke jalan Tuhan pada 2003. Setahun kemudian, dia masuk sekolah pendalaman Alkitab di Bukit Getsemani, Ungaran, Jawa Tengah.
“Saya tahu dari Genesy (anak kedua Arthur) saat menjalani pemulihan pasca narkoba di Rumah Damai, Gunung Pati, Semarang. Anak saya diarahkan ke sana,” kenangnya.
Bak bejana,Tuhan membentuk hidup Arthur. Dia bertransformasi menjadi manusia baru. Julie sangat bersukacita. Tuhan memulihkan suaminya, juga keluarganya. Selain Arthur, Genesy juga kemudian bertekun dalam pelayanan.
Menyaksikan mukjizat dalam hidupnya, Julie pun kian bersemangat melayani Tuhan. Momentum Natal seperti sekarang selalu mendatangkan haru baginya.
“Natal ini sungguh luar biasa. Saya merasakan kedekatan yang luar biasa secara roh dengan Tuhan. Dalam setiap pelayanan,kami pun selalu bersama-sama. Nempel terus seperti perangko,”ucap Julie sambil melirik Arthur.
)**Git/JWP