Agenda Besar Di Tahun Politik, Kalahkan Mazhab Individualisme, Pragmatisme dan Materialisme Didalam Sistem Bernegara di Indonesia

“Karena para pendiri bangsa kita telah melakukan uji tuntas atas semua sistem bernegara, baik ala barat maupun timur. Yang semuanya tidak cocok diterapkan di Indonesia, sebagai negara majemuk dan kepulauan ini,” paparnya.

Bangsa ini sebenarnya sudah punya sistem asli yaitu adanya MPR sebagai Lembaga Tertinggi Negara yang menampung semua elemen bangsa, yang menjadi penjelmaan rakyat sebagai Pemilik dan Pelaksana Kedaulatan.

Baca Juga :  Ketum Persit KCK dan Para Istri KASAD Indo-Pacific Kunjungi National Memorial Cemetery of the Pacific ⁣  ⁣

Anggota MPR berasal dari anggota DPR yang dipilih secara langsung dan utusan-utusan lain, yaitu Utusan Golongan-Golongan dan Utusan Daerah yang harus diutus dari bawah. Anggota DPR, anggota Utusan Golongan dan anggota Utusan Daerah itulah menjadi penjelmaan rakyat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, tukasnya.

“Mereka ini yang akan bermusyawarah di MPR RI, untuk merumuskan Haluan Negara, sebagai bentuk kehendak politik rakyat. Lalu mereka inilah yang memilih Presiden di MPR untuk menjalankan Haluan Negara tersebut. Sehingga Presiden adalah Mandataris dari Penjelmaan Rakyat tersebut”, jelas LaNyala Matalitti.

Artinya Presiden adalah petugas rakyat. Yang kemudian dievaluasi di akhir masa jabatannya, ujar pria asli Bugis yang besar di Jawa Timur itu.

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *