Nikmati Lezatnya Menu “Lanzhou Lamian” Restoran Halal Dari Cina, Pertama di Living World Alam Sutera Tangerang

Uritanet, Banten – 

PT.Zhen Le Xian dan PT.Heng Zhi Indonesia memperkenalkan gerai Restoran Lamian Halal, yakni Lanzhou Lamian, sekaligus Cabang Pertama di Indonesia yang berada di Living World Alam Sutera Tangerang, Banten (28/11), demikian diungkapkan Andy selaku CEO Lanzhou Lamian, saat didampingi Maya Angelina, selaku Direktur,  Nicky Giardy Head Brand & Bisnis, Mimi Andini Operasional Manager dan Mike selaku Chinese Chef-nya.

Lanzhou Lamian memang dikenal dengan Lamian Halal dari daerah Lanzhou, China, yang sudah menjadi destinasi kuliner bagi para wisatawan yang menggemari makanan Halal di China. Sehingga banyak wisatawan muslim dan muslimah dari mancanegara, tak terkecuali dari Indonesia yang berkunjung ke China, dapat menikmati suguhan dari Lamian dari Lanzhou ini.

Terlebih Lanzhou Lamian dibuat secara handmade serta menggunakan bahan bahan yang pastinya Halal. Disamping telah terverifkasi pula ke-Halal-an dari setiap bahannya. Termasuk racikan dari bumbu bumbunya yang menjadikan Lanzhou Lamian sangat pas untuk dinikmati siapa saja.

“Sebuah satu kesatuan hidangan yang sangat maknyuss …! Saat dipadu dengan setiap irisan daging sapi yang bercampur kuah kaldu sapi yang harum rempah rempahnya. Membuat para penikmat kuliner masakan Lanzhou Lamian sangat merasakan kekhasannya dari tiap tiap bagian racikannya. Inilah kenikmatan yang luar biasa dari Lanzhou Lamian Spesial,” ujar Maya Angelina selaku Direktur Lanzhou Lamian.

Adapun menu dari Lanzhou Lamian adalah sangat beragam, mulai dari Lamian Sup Sapi, Lamian Goreng Xinjiang, Lamian Angsio Sapi, Daging Kambing Spicy, Sate Daging Kambing, Sate Daging Sapi, Sate Sayap Ayam, Daging Ayam Xinjiang, ragam aneka Nasi Goreng Daging, juga Irisan kentang tipis dengan Acar Timun – nya, serta masih banyak menu lainnya, tambah Mike Chinese Chef Lanzhou Lamian.

Sekali lagi semua menu sajian Lamian Lanzhou dijamin HALAL. Dan untuk Pekan  Promo Special dimulai 28 November – 3 Desember 2023. Sedangkan untuk seluruh customer khusus di gerai pertama Lanzhou Lamian di Living World, Alam Sutera Tangerang, Bisa Mendapatkan Lamian Seharga Rp.1,-, lanjut Mimi Andini selaku  Operasional Manager Lanzhou Lamian lebih jauh.

Kedepannya, Lanzhou Lamian dibawah PT.Zhen Le Xian dan PT.Heng Zhi Indonesia memulai expansi gerai dan segera mengoperasikannya di seluruh pusat perbelanjaan komersial di Jabodetabek seperti Mall Kelapa Gading, Puri Indah Mall, Stasiun KA Cepat Indonesia – China, Rukan Pantai Indah Kapik, Rukan Mall of Indonesia, dan masih banyak lagi, ujar Mimi Andini lagi.

Dan setiap gerai restoran Lanzhou Lamian mengedepankan Open Kitchen Concept atau konsep manajemen memasak yang lebih terbuka dimana customer bisa melihat secara langsung penyajian dan pembuatan menu makanan yang dipesan, seru Mike selaku Chinese Chef Lanzhou Lamian.

Perlu diketahui pula, Muslim China terdiri dari Suku Hui yang merupakan suku minoritas di China, keturunan dari campuran suku Han dengan pedagang Arab dan Persia yang menetap di sepanjang Jalur Sutra. Muslim Hui terutama berbasis di provinsi Ningxia dan tersebar di seluruh Gansu, Qinghai, Xinjiang, dan Tibet. Selanjutnya Suku Uighur, Kazakh, Kirgistan, Salars, Tajik, Uzbek, Bonan, dan Tatar.

Perkembangan Muslim pun tanpa disadari memengaruhi perkembangan masakan China. Khususnya terhadap masakan suku Muslim terbesar, yaitu Hui. Masakan mereka terkenal dengan mie daging sapi dan domba. Masakan mereka disebut qingzhen yang berarti kebenaran murni.

Kata qing juga merupakan homofon untuk warna biru-hijau. Semua restoran yang memiliki tanda warna itu berarti menjual makanan halal. Hidangan terkenal suku Hui adalah Mie Daging Sapi Lanzhou yang ditemukan oleh pria Muslim keturunan Hui bernama Mabaozi pada tahun 1915.

Nama Lanzhou diambil dari ibu kota provinsi Gansu, Lanzhou. Kota tersebut sarat cerita rakyat dan memiliki sejarah panjang, termasuk tentang Jalur Sutra kuno. Bagi banyak orang China, Mie Lanzhou tidak bisa dipisahkan dengan sebutan “Lamian.”  Secara harfiah, Lamian berarti mie yang ditarik.

Mereka memperkenalkan praktik halal dalam pembuatan mie, memastikan bahwa mie tersebut disiapkan sesuai dengan hukum diet Islam.

Saat ini, mie ala Lanzhou terkenal dengan rasanya yang lezat dan teksturnya yang unik. Biasanya disajikan dalam kuah kaldu sapi bening dengan berbagai topping seperti daging sapi yang diiris tipis, daun ketumbar, daun bawang, merica dan minyak cabai. Mienya sering kali ditarik sendiri sesuai pesanan, untuk memastikan kesegaran dan kualitas. Biasanya, Mie Lanzhou disantap untuk sarapan.

Mie ala Lanzhou telah mendapatkan pengakuan internasional dan kini dapat ditemukan di restoran Cina di seluruh dunia. Kekayaan sejarah dan makna budayanya menjadikannya hidangan yang dicintai, mewakili warisan kuliner Lanzhou dan wilayah barat laut Tiongkok.

)**D Junod/ Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *