Mencari Akar, Menafsir Ingatan Bangsa : Ke Melayu Kita Belajar, Temui Bahasa Indonesia yang Terlahir

Semata-mata menjaga agar marwah Alinea ke-empat Pembukaan UUD 1945 maupun warisan tentang Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tak lekang dalam ingat.

Seni memang tak semata hanya pembahasan yang dianggap estetis — pencarian tentang makna – makna mendalam tentang yang indah dan memukau, namun ada jejak ingatan yang jelas bahwa elemen etika — yang baik dan benar secara moral, menjadi fundamen dalam penciptaan karya-karya dengan memahami situasi terkini kebangsaan kita.

Perhelatan ini sekaligus sebagai sebuah pernyataan bersama bahwa Keadilan sosial wajib ditegakkan dan sejarah masa lalu, terutama tentang Ke-Melayuan selayaknya tetap dijaga sebagai monumen ingatan bagi bangsa pada perayaan Sumpah Pemuda 2023 ini.

)***Oleh Bambang Asrini, Koordinator Acara dan Kurator Seni

Baca Juga :  Lieus Sungkharisma Dukung Gagasan Ketua DPD RI Untuk Kembali Ke UUD 1945 Asli

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *