Uritanet, Jakarta –
Andrea Tanzil, atau akrab disapa Andy, penyanyi muda asal Bekasi, 3 Juli 2003. Lewat suaranya yang unik dan kepiawaiannya dalam memetik gitar, Sony Music Entertainment Indonesia pun lantas mengajaknya bergabung setelah melihat berbagai video singkatnya di media sosial.
Setelah itu, lahirlah single perdananya “Uneasy” yang mendapuknya nominasi AMI Awards sebagai kategori Artist Solo R&B/Soul Terbaik.
Saat ini, Andrea yang kerap mendengarkan Jazz Bossa Nova, juga tengah menuntut ilmu di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, jurusan Hukum.
Ditengah kesibukannya itulah, lahir karya “Infinity & Beyond” sekaligus menjadi single kedua. Dari penggemar Niki, Snoh Aalegra, dan SZA ini yang ditulis bersama dengan Kamga dan terinspirasi dari nama panggilannya sendiri, Andy, serta karakter animasi favoritnya, Buzz Lightyear.
Yups … ide bisa datang dari mana saja, termasuk nama sendiri atau karakter animasi favorit. Dua hal itu pun diaplikasikan Andrea Tanzil lewat single keduanya.
Terinspirasi dari panggilannya, Andy, dan juga karakter Buzz Lightyear, Andrea bekerja sama dengan Kamga menulis lagu “Infinity & Beyond” yang menceritakan tentang harapan seseorang saat mencintai orang lain.
“Karena panggilanku ‘Andy’, orang-orang pasti selalu bertanya ‘Andy yang di Toy Story?’ Dari situ, aku jadi punya ide untuk membuat lagu dengan konsep Toy Story.
Kebetulan, di situ ada karakter favorit aku, yaitu Buzz Lightyear yang motonya adalah “To Infinity and Beyond!”. Di sini, Buzz adalah mainan kesukaan pemiliknya yang bernama Andy.
Hal ini aku tuangkan ke dalam lagu yang menggambarkan perasaanku saat suka seseorang, seperti Andy yang suka dengan Buzz Lightyear.
“Intinya, memberi tahu orang yang kita cintai bahwa kita membutuhkannya dan ingin merasakan kebahagiaan bersamanya,” jelas Andrea panjang lebar.
Ide ini rupanya sudah dikemukakan pemilik nama lengkap Andrea Zaharani saat melakukan rekaman “Uneasy” pada Februari lalu.
Kamga menyambut positif setelah mendengar konsep ini. “Jadi, saat pengerjaan “Uneasy” di studio saat itu, aku ngobrol dengan Mas Edu (tim A&R Sony Music) mengenai konsep untuk single keduaku.
Ide ini didengar Kamga yang langsung suka dan segera mengajukan diri untuk membuatkan lagunya. Dia bahkan langsung bikin draft pertama.
Sejujurnya, aku merasa sangat terbantu karena awalnya aku belum ada gambaran apa-apa akan seperti apa lagunya. Tapi, setelah mendengar draft pertama, aku langsung punya bayangan.
Diberi kesempatan menjadi co-writer untuk “Infinity & Beyond” bersama Kamga merupakan salah satu pengalaman yang menarik baginya.
Andrea bersyukur, mereka punya visi yang sama mengenai lagu ini sehingga ide-ide yang ia usulkan ditanggapi Kamga dengan baik.
“Mungkin, tantangannya ada pada saat menulis dan menyesuaikan lirik agar lebih menarik atau catchy, mengubah bagian yang terlalu banyak kata kata agar lebih mudah didengarkan, serta menyesuaikan lagunya agar lebih feminin.
Selain itu, semua proses penulisan hingga rekaman berjalan lancar. Aku juga dapat banyak ilmu dari Kamga untuk membuat alternatif bridge, chorus, dan verse saat menulis lagu. Karena apa yang kita rasa kurang cocok di satu bagian, ternyata bisa digunakan di bagian lain.” cerita gadis kelahiran Bekasi, 3 Juli 2003, ini.
Single pertama Andrea, “Uneasy”, berhasil membawanya masuk nominasi AMI Awards untuk kategori Artist Solo R&B/Soul Terbaik.
Dari lagu perdananya ini jugalah, penyuka genre musik Jazz Bossanova ini belajar untuk bisa menyuarakan opininya saat proses pengerjaan musik dan mempertahankan pendapat.
“Karena aku yang menyanyikan, jadi aku yang tahu mau dibuat seperti lagu tersebut. Dalam satu lagu, ada visi dari aku sebagai penyanyinya, visi dari penciptanya, dan visi dari Sony Music.
Aku belajar untuk berkompromi dan menyamakan opini agar lagu yang aku bawakan jadi lebih bagus dan semua pihak puas dengan hasil akhirnya.”
Andrea berharap, “Infinity & Beyond” akan menjadi salah satu lagu dengan nuansa bahagia yang menarik perhatian, mendapat sambutan positif, dan para pendengarnya dapat merasakan kebahagiaan yang ia hadirkan lewat lagu ini.
“Saat ini, menurut aku, lagu-lagu sedih sedang banyak didengarkan orang. Aku ingin lagu bahagia juga mendapat kesempatan dan menarik perhatian yang sama besarnya dengan lagu-lagu sedih. Untuk itu, aku merilis “Infinity & Beyond” agar rasa bahagia yang aku hadirkan dalam lagu ini bisa tersebar ke banyak orang. Lagu ini tidak punya pesan yang berat karena ini adalah lagu ringan yang memberi tahu bagaimana rasanya saat seorang Andrea jatuh cinta,” tutupnya.
Single kedua Andrea Tanzil, “Infinity & Beyond”, bisa didengar di platform musik digital.
)**Yuri