“Semua hal itu ditentukan oleh politisi, seperti biaya pendidikan. Dulu ketika saya menjadi Ketua Banggar (Badan Anggaran) DPR, saya meminta Menteri Keuangan untuk mengganggarkan beasiswa pendidikan. Hasilnya tahap pertama dialokasikan 1,5 triliun, lalu ditambah 5 triliun di tahap selanjutnya,” jelasnya.
Sementara Founder Pemuda Parlemen Khaeria Ulfarani Rahman mengatakan bahwa organisasinya terdiri dari anggota-anggota yang mewakili 38 provinsi di Indonesia. Organisasi Pemuda Parlemen bertujuan untuk menjadi penyalur aspirasi masyarakat.
Share Article :