Uritanet, Jakarta –
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa menjelaskan alasan dirinya mendukung bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Andika mengungkit soal Ganjar yang pernah menyabet penghargaan dari KPK.
Mantan Panglima TNI itu mengungkit penghargaan antikorupsi dari KPK yang didapatkan Pemprov Jawa Tengah (Jateng) di bawah kepemimpinan Ganjar. Jenderal Andika menilai hal tersebut menjadi nilai tambah bagi pencalonan Ganjar.
“Jadi ini prestasi integritas. Penghargaan dari KPK itu benar-benar satu kekaguman bagi saya. Berarti Mas Ganjar sudah berusaha mengawasi sehingga provinsi ini jadi yang terbaik,” kata Andika dalam diskusi ‘Kenapa Harus Ganjar’ yang digelar di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo, Menteng, Jakarta Pusat (20/09).
Jenderal Andika mengatakan kebijakan soal gaji guru honorer di Jawa Tengah juga menjadi alasan dirinya mendukung Ganjar. Dia menilai pemberian gaji guru honorer yang layak bukti komitmen Ganjar berpihak pada masyarakat.
“Beliau memindahkan (anggaran-red) untuk kenaikan kesejahteraan guru-guru honorer, itu nggak gampang, kenapa? Karena itu nanti baliknya ke hati. Pergolakan di hati itu ini, anggaran kalau saya kasih ke sini, ini murni terserap nih. Tapi kalau saya jadikan pengadaan barang, mungkin ada lebihannya,” jelas Andika.
“Jadi dari situ saja beliau memindahkan anggaran dari pos mana, kemudian ditumpahkan ke sini. Itu benar-benar pengabdian, karena beliau tahu uang yang digunakan itu nggak ada yang balik,” sambungnya.
Jenderal Andika juga menyoroti keberhasilan Ganjar dalam menurunkan angka orang miskin di Jawa Tengah. Dalam data yang dimilikinya, ada penurunan hampir empat persen orang miskin di Jawa Tengah selama Ganjar menjabat sebagai gubernur. Dan penurunan itu menjadi prestasi tersendiri bagi Ganjar dan menguatkan dukungannya di pemilu tahun depan.
“10 tahun beliau menjabat, 2022 itu turun dari tadinya hampir 13 persen menjadi 9,7 persen. Jadi itu satu prestasi buat saya. Nominalnya satu juta lebih, tapi persentase itu luar biasa,” ujarnya.
“Kalau kita menurunkan jumlah orang miskin itu banyak sekali yang dilakukan. Misalnya membuka lapangan kerja,menaikkan UMK, kabupaten kota, macam-macam dan itu nggak mudah karena semua itu diukur dengan indikator ekonomi lainnya di Jateng,” tambahnya.
)**git/Tjoek