Uritanet, Jakarta –
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) di Hotel Aston City Kemayoran, Jakarta (30/5) memutuskan membagikan dividen sebesar Rp.104,75 Miliar atau sekitar Rp.7 per saham atau sepertiga dari total laba bersih (jumlah saham yang beredar saat ini sebesar 14.967.599.095 saham, red), demikian dijelaskan Direktur Utama Medikaloka Hermina Hasmoro, didampingi Direktur Aristo Setiawidjaja, serta para Direktur dan Komisaris yang hadir. Dengan begitu pembagian dividen ini mengalami peningkatan sejak 2018. Dengan begitu pembagian dividen ini mengalami peningkatan sejak 2018.
Aristo Setiawidjaja menambahkan besaran dividen tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya membagikan senilai Rp 6 per lembar saham.
“Tahun 2022, kami berhasil mencatat laba bersih sekitar Rp300 miliar, dan sebagian atau sekitar Rp100 miliar atau kurang lebih sepertiga dari laba Hermina di tahun 2022 dibagikan untuk dividen tunai. Nilai dividen per sahamnya yaitu sekitar Rp7 per saham,” ungkapnya.
Sedangkan Dividend Payout Ratio (DPR) HEAL sebesar 35,08 persen jika melihat laba bersih 2022 yang tercatat sebesar Rp.298,59 miliar.
Sementara di tahun 2021, dividen yang dibagikan sebesar Rp.6 per saham atau total Rp.89,52 miliar dengan laba bersih sebesar Rp.995,97 miliar maka DPR HEAL tercatat sebesar 8,98 persen.
Catatan lain bahwa di penutupan perdagangan sesi I (30/5) saham HEAL Rp.1.375 per saham atau turun 0,36 persen, maka dividen yield tercatat diasumsikan sebesar 0,50 per saham.
Catatan selanjutnya, Desember 2022, HEAL mengantongi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp.298,59 miliar. Hal ini merefleksikan penurunan sebesar 70,01 persen dibandingkan dengan 2021 yang mencapai Rp.995,97 miliar.
Kinerja bottom line HEAL sepanjang 2022, dari Rp.5,86 triliun pada 2021 menjadi Rp.4,90 Triliun pada 2022. Hal itu sejalan dengan performa pendapatan bersihnya yang terkoreksi 16,47 persen.
Di kuartal I/2023 HEAL membukukan peningkatan pendapatan sebesar 11,87 persen menjadi Rp.1,35 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp. 1,21 triliun.
Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp.111,24 miliar. Laba bersih Hermina justru turun 2,10 persen menjadi Rp 108,9 miliar pada kuartal pertama 2023.
RS Hermina yang terafiliasi dengan Grup Astra. PT Astra International Tbk. (ASII) tercatat memegang 7,42 persen atau 1,11 miliar saham HEAL, dan menjadi pemegang saham kedua terbesar.
Terkait ekspansi jangkauan rumah sakit di tengah prospek kenaikan kunjungan dan layanan fasilitas kesehatan. PT.Medikaloka Hermina TBK berencana menambah dua rumah sakit tahun ini sesuai rencana yakni berlokasi di Ciawi Bogor dan Aceh.
“Tahun ini kita akan bangun RS di Aceh dan Ciawi. Selain itu, di kuatal I tahun ini, kami juga resmi menjadi pengelola atau manajemen di RS Ubaya, Surabaya,” terang Aristo. Bahkan pihaknya juga tengah menangkap adanya peluang untuk melakukan ekspansi di IKN Nusantara.
Direktur Utama Medikaloka Hermina Hasmoro optimistis kunjungan ke rumah sakit akan meningkat tahun ini karena kasus Covid-19 yang cenderung semakin menurun. Disamping Hermina menjadi rumah sakit rujukan, diantaranya.
Kenaikan terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari layanan rawat jalan sebesar 11,48 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp.1,18 Triliun pada kuartal I/2022 menjadi Rp.1,31 Triliun pada kuartal I/2023. Dari segmen rawat inap naik 2,62 persen YoY menjadi Rp.780,10 miliar.
Kenaikan pendapatan disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit seiring dengan kondisi pandemi yang terkendali. Hal ini tecermin dari tingkat kunjungan pasien di komposisi pasien jaminan kesehatan nasional (JKN).
Tercatat HEAL membukukan pendapatan sebesar Rp.1,35 Triliun pada kuartal I/2023 atau naik 11,87 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.1,20 triliun.
Meski demikian, laba tahun berjalan tercatat turun 2,10 persen YoY menjadi Rp.108,90 miliar dibandingkan dengan Rp.111,24 miliar pada kuartal I/2022. Penurunan laba dipicu oleh kenaikan upah minimum dan bertambahnya pasien JKN.
Disisi lain, beban pokok pendapatan HEAL memang meningkat 19,75 persen pada kuartal I/2023 menjadi Rp.846,35 miliar, dibandingkan dengan Rp.706,75 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Disamping selama periode tiga bulan pertama, kenaikan beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 21,19 persen YoY dari Rp.189,73 miliar pada kuartal I/2022 menjadi Rp.229,94 miliar.
)***tjoek