78 Tahun AM Hendropriyono, Jenderal Taurus Yang Sarat Ide Brilian

Uritanet, Jakarta –

Dalam tasyakuran ulang tahunnya yang ke-78 di Hotel Darmawangsa, Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Prof. Dr. Abdullah Mahmud Hendropriyono, S.T., S.H.,M.H terlihat gagah dan flamboyan. Beliau berkeliling dari meja ke meja guna menyapa dan menjabat tangan para kerabat,sanak-saudara, serta kolega yang datang.

Sanak-family beliau nampak lengkap, didampingi sang isteri Taty AMH, Mba Hetty dan Mas Andika Perkasa, Mas Rony, dan Mas Diaz sekeluarga.

Sejumlah nama populer juga nampak asyik bercengkrama, ada Once Mekel, Dedi Corbuzier, Tantowy Yahya, Anwar Fuady, dokter Terawan, dan lain-lain. Seraya menikmati hidangan, mulai dari kambing guling, koktail soup, bakso, kebab, dan lain-lain.

Profesor Hendropriyono pun dengan hangat bercengkrama dengan para hadirin, sembari bergantian melayani permintaan mereka untuk mengabadikan momen dalam sebuah gambar.

Memang, Jenderal satu ini cukup unik. Masih terasa sisi ketegasannya, yang ditengahi kehangatan yang dihadirkannya.

Beliau berkisah bahwa usianya sekarang sudah memasuki 78 tahun. Saya berseloroh, ah masih seperti 45 prof.

“Kalau 45 itu tahun lahir saya, bulan Mei. 4 bulan lebih tua dari usia republik,” tandas beliau.

Oh kalau begitu bintang Bapak Taurus.
“Yes,I’am Taurus,” jawabnya. Yayaya…

Orang dengan zodiak Taurus biasanya dikenal cerdas, pekerja keras, dedikatif, dan keras kepala. Jika dia seorang pria, potensial jadi pasangan idaman. Lembut tetapi tegas, logis, rapi, detail, romantis, cenderung egois, namun berjiwa dermawan.

Sejumlah aktor populer di dunia dikenal memiliki zodiak Taurus. Ada bintang Harry Potter Robert Pattinson, pemeran Transformer Megan Fox, hingga bintang Fast & Furious Dwayne Johnson dan Gal Gadot.

Begitu juga pemimpin dunia, tak sedikit yang berzodiak Taurus. Mulai dari Ratu Elizabeth II, Paus Yohanes Paulus II, Saddam Husein, Tony Blair, hingga Adolf Hitler.

Profesor Hendropriyono dalam kacamata kami, Born Every Year. Selalu hidup, penuh energi, passionate & inspirative. Yang tak pernah lepas dari diri beliau adalah : Efek Kejut.

Pada setiap langkah yang beliau ambil, atau opini yang beliau lontarkan, selalu ada nuansa surprise-nya. Ada distinction  yang membedakan pikiran-pikirannya, berikut langkah dan keputusannya, dengan kebanyakan tokoh lainnya.

Misalnya yang terbaru, beliau menyampaikan pandangan soal Kopasus dan Separatisme Papua. Dalam tulisannya yang berjudul “Merenungkan Kopassus dan Ide Separatisme Papua”, Profesor Hendropriyono memerinci poin ke poin, mulai dari Tantangan yang Dihadapi, Dasar Operasional, Ancaman dan Hambatan,Tujuan, Keadaan Lingkungan, hingga Subjek, Sasaran, dan Strategi.

Beliau mengatakan bahwa Kopassus bukanlah prajurit yang hebat, tetapi prajurit yang terlatih. Pergerakannya melingkupi sasaran yang taktis dan strategis.

Maka syarat utama bagi Kopassus yang bertugas di Papua menurut Profesor Hendropriyono, ada tiga; Pertama mengenal rakyat, kedua mengetahui musuh, dan ketiga mengenal medan pertempuran.

Dan keberhasilan pasukan yang terlatih, sangat tergantung pada kebijakan politik, untuk menetapkan lokasi operasi militer yang steril dari rakyat. Ini penting dalam rangka memperkecil kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM.

Sebuah pandangan yang menurut saya ideal, genuine, dan kontekstual dengan realitas di lapangan yang sangat kompleks.

Alhasil, dalam refleksi ke 78 tahun usia beliau, kami mengucapkan selamat dan melangitkan doa. Semoga berkah kebahagiaan senaniasa bersemi di hati Bapak AMH beserta keluarga, berikut kesehatan dan keselamatan yang senantiasa menyertai.

)***Khairi Fuady, Pemerhati Sosial

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *