Mantan penasehat angkatan bersenjata di Fraksi ABRI itu mengatakan, pada era Soeharto, kebebasan berpendapat cukup dihargai. Pasalnya, ada aturan yang sangat sederhana yang dipegang oleh anggota DPR yaitu mereka boleh mengeritik kebijakan salah yang dilakukan oleh para menteri, asalkan tidak boleh mengeritik kebijakan Presiden Soeharto dan keluarganya.
Sekarang ini yang terjadi, kata mantan Menko Kemaritiman ini, seperti kata Gus Dur, DPR menjadi seperti taman kanak-kanak.
“Inilah yang membuat demokrasi Indonesia lumpuh, rakyat dapat masalah apa saja sedangkan DPR manut karena ketua umum partainya yang sudah dikooptasi,” ujarnya.
Share Article :