Kita Punya IPB, Luhut Gandeng Cina Kembangkan Laboratorium Food Estate

Share Article :

Uritanet, Jakarta –

Pemerintah diminta tidak perlu melibatkan asing dalam pengembangan projek Food Estate, demikian tegas Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menyusul pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang telah mengundang China untuk bekerja sama dalam pengembangan mega proyek food estate.

Diketahui, National Development dan Reform Commission (NDRC) serta Kementerian Sains dan Teknologi Cina akan mendukung pengembangan laboratorium dan kawasan herbal center dan food estate. Hal ini terkonfirmasi oleh laporan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pasca melakukan kunjungan kerja ke China baru-baru ini.

“Pengembangan Mega projek Food Estate dengan pendekatan teknologi modern adalah sebuah kebutuhan untuk memastikan proyek ini membuahkan hasil yang optimal. Tapi agenda ketahanan pangan nasional ini tak perlu melibatkan asing, karena kita sudah memiliki kampus dengan reputasi riset dan pengembangan industri pertanian yang memadai”, ujar Sultan (12/04).

Kampus pertanian seperti Institut pertanian Bogor dan beberapa universitas dan politeknik ternama lainnya memiliki kemampuan yang cukup untuk mendukung projek Food Estate.

Baca Juga :  Panglima TNI Menerima Kunjungan Bilateral Duta Besar Jepang Untuk Indonesia

Sayangnya, pemerintah belum bersedia melibatkan lulusan kampus pertanian secara masif.

“Kita mengakui China memiliki kemajuan yang luar biasa dalam teknologi pertanian. Tapi tidak berarti pemerintah mengabaikan keberadaan kampus dan SDM lulusan kampus Pertanian yang ada di dalam negeri”, tegasnya lagi.

Teknologi pertanian China merupakan projek padat modal yang tidak sesuai dengan visi food estate yang seharusnya dikembangkan dengan pendekatan padat karya.

Baca Juga :  Indonesia Membangun Sistem Kesehatan yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Dan melibatkan asing dalam projek pangan mengancam masa depan biodiversitas Indonesia. Jangan sampai biodiversitas endemik langka kita diambil secara legal oleh negara asing. Termasuk ancaman penyebaran patogen atau virus berbahaya dari luar. Terlebih Laboratorium pangan identik dengan proxy biologi dan kimia negara asing, terang Senator Sultan.

“Oleh karena itu kami minta Pemerintah tidak perlu menjalin kerjasama dengan China dalam proyek food estate. Pemerintah hanya perlu melakukan Introduksi teknologi pertanian dari China, bukan justru membuka peluang konsorsium projek pangan”, tutupnya.

)***Tjoek

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *