Antara ‘Trah Soekarno’ dan ‘Brutus Berbayar’, PDIP Harus Pilih Yang Mana

Uritanet, Jakarta –

Sampai kini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum juga mendeklarasikan siapa capresnya padahal 2024 sudah dekat. Ini ada sinyalemen bahaya jika Puan Maharani tidak dicapreskan bisa saja Megawati takluk pada ‘brutus berbayar’.

Dan bisa jadi di injury time dia, Megawati, dalam kondisi under preasure atau di bawah tekanan dan ada kemungkinan Ganjar Pranowo yang di usung.

Jerry Massie, Pengamat politik dari Political and Public Policy Studies (P3S) mengatakan bahwa dirinya mendorong Megawati tetap berkomitmen mengusung bagian ‘Trah Soekarno’.

Pasalnya Jokowi sebenarnya bukanlah bagian ‘Trah Soekarno’. “Saya lihat bu Megawati dalam beberapa momen bisa goyah juga. Padahal sinyalemen mengusung Puan Maharani sudah terlihat jelas. Namun ada istilah money can talk,” kata Jerry melalui selulernya,Jakarta (05/03).

Lanjutnya, mungkin Puan bisa maju dipasangkan dengan Prabowo atau Airlangga Hartarto atau juga Anies Baswedan maupun AHY dan jika Puan capresnya bisa saja cawapresnya Ganjar.

“Oleh karena itu, saya kira sudah tepat PDIP tetap konsisten pada pendiriannnya menolak perpanjangan masa jabaran presiden,”pungkasnya. PDIP ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi,UU dan konstitusi negara,” tandasnya.

)***Git/ YuriAlga

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *