Uritanet, –
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan pagelaran wayang orang yang digelar TNI AL bertema “Pandowo Boyong” juga menjadi bentuk sinergisitas TNI-Polri. “(Selain melestarikan budaya asli Indonesia), sekaligus ini juga sinergisitas TNI-Polri,” kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Jakarta (15/01).
Sinergisitas TNI-Polri kata Panglima TNI tidak hanya dalam menjaga kedaulatan keamanan, melindungi tumpah darah Indonesia, tetapi juga dalam melestarikan budaya asli Indonesia.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo berharap dengan berbagai upaya termasuk pagelaran wayang orang bertema “Pandowo Boyong” itu dapat semakin memperkokoh sinergisitas TNI-Polri.
“Betul-betul bisa semakin memperkokoh, program- program, kebijakan-kebijakan dari negara, dari pemerintah dalam rangka mengawal mendukung dan menyejahterakan serta membangun Indonesia menjadi lebih baik lebih sejahtera,”kata Kapolri.
Kapolri mengatakan beberapa waktu lalu dirinya mendapatkan undangan dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono untuk ikut bergabung dalam mewujudkan pagelaran wayang orang berjudul “Pandowo Boyong”.
“Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan undangan dari beliau, untuk ikut bergabung dalam latihan untuk mempersiapkan wayang orang, dan hari ini diselenggarakan dengan tema Pandowo Boyong,”kata Kapolri.
Polri kata dia sangat mengapresiasi undangan tersebut dan juga mengajak sejumlah personel bergabung di dalam kegiatan pagelaran wayang orang tersebut.
“Ini juga tentunya semakin meningkatkan sinergisitas dan soliditas TNI-Polri dan saya kira hari ini pagelaran sangat luar biasa,karena pak Panglima TNI,Kapolri,seluruh kepala staf dan teman-teman perwira tinggi yang lain dari semua angkatan ikut bergabung,”ujarnya.
Kegiatan yang melibatkan pejabat utama TNI AL,TNI AD,TNI AU,dan Pari, serta 450 prajurit TNI AL. Seni budaya ini kata dia menampilkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang berperan sebagai tokoh Bima Sena, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa.
Kemudian, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai Batara Baruna, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Eyang, dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagagini.
)***Sigit