Demi kelengkapan koleksi puisi Baudelaire dalam bahasa Indonesia sekaligus menjawab rasa penasaran pembaca, “seperti apa rupa enam puisi terkutuk itu?”, maka saya terjemahkan dan sertakan pula keenam puisi yang sempat disensor selama hampir 100 tahun di edisi pertama (1857). Dan setelah lebih dua tahun bergelut dengan teks Les Fleurs du Mal, akhirnya terjemahan tersebut sudah terselesaikan.
)**naning scheid
Share Article :