Uritanet, – Karantina Pertanian Kupang di Pos Lintas Batas Negera (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan apresiasi atas kinerjanya, demikian disampaikan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan S. Maringka saat Apel Siaga di PLBN Motaain, salah satu perbatasan darat Republik IndonesiaI-RDTL (Republik Demokratik Timor-Leste).
“Atas dukungan instansi terkait, seperti Bea Cukai, Imigrasi, TNI, dan Polri yang bersinergi dengan Karantina Pertanian Kupang sehingga Kota Belu aman dari HPHK dan OPTK. Serta ekspor komoditas pertanian dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya (21/10).
Perbatasan tersebut merupakan jalur ekonomi strategis untuk lalu lintas berbagai macam produk unggulan Pertanian yang diekspor ke Timor Leste. Apel siaga mengusung tema Optimalisasi Pengawasan Karantina Pertanian di Lintas Batas Negara RI-RTDL.
Kepala Karantina Pertanian Kupang, Yulius Umbu Hunggar mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan segala upaya peningkatan kewaspadaan dalam rangka mitigasi risiko penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di NTT.
“Target nol kasus terhadap PMK adalah perintah utama. Oleh karena itu, seluruh pejabat Karantina Pertanian di tiga belas wilayah kerja melakukan peningkatan pengawasan selama 24 jam tanpa hari libur,” jelas Yulius.
Kegiatan dihadiri Administrator BNPP PLBN Motaain, Kepala Hanggar BC Motaain, Koordinator Imigrasi Motaain, Koordinator KKP Motaain, Koordinator BKIPM Motaain, Kepala Pospol Motaain, Dankipur I Satgas Pamtas RI – RDTL Motaain, Komandan pos Brimob Motaain, Komandan Pos POM TNI, Koordinator BNN Motaain, anggota Satlantas Polres Belu di Motaain, dan pejabat Karantina Pertanian.
Kegiatan ditutup dengan peninjauan fasilitas Karantina Pertanian di PLBN Motaain serta koordinasi dengan pihak Karantina Pertanian Timor Leste.
)***BarantanKupang