Penghancuran Ingatan Kolektif Bangsa Dengan Menjauhkan Generasi Bangsa itu Dari Ideologinya

“Dampaknya, perubahan mazhab perekonomian Indonesia dari mazhab pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat, menjadi mazhab pertumbuhan ekonomi yang ekuivalen dengan pendapatan pajak,” papar LaNyalla.

Tokoh berdarah Bugis yang besar di Surabaya itu melanjutkan, amandemen tersebut telah melucuti kekuasaan negara terhadap kekayaan yang terkandung di dalam bumi dan air, serta cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak.

“Kekuasaan tersebut berpindah kepada swasta, baik nasional maupun asing. Perubahan ini sangat berdampak signifikan. Karena neraca APBN Indonesia menjadikan pendapatan negara dari pajak sebagai sumber pendapatan utama negara,” ujar LaNyalla.

Baca Juga :  Presiden RI Joko Widodo Buka Rakornas Pujakesuma 2024 di Jakarta, Dihadiri 7.000 Peserta

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *