Begitu terkenalnya sampai menarik perhatian perusahaan Interstudio untuk mengangkatnya ke layar lebar dengan judul sama. Disutradarai Edward Pesta Sirait, logika cerita sengaja ditabrakan. Jika di atas panggung diperlihatkan bagaimana kekompakan Albar-Ucok membangun tontotanan memikat, sebaliknya dalam film diceritakan bagaimana keduanya bersaing ketat dalam merebut singgasana karier.
Seperti biasa, alurnya diselang-seling oleh percintaan sebagai bumbu konflik. Untuk itu Eva Arnaz, simbol seks era ’70-an, dilibatkan sebagai pemeran Monalisa (diambil dari salah satu judul lagu dari album pertama). Film ini beredar nyaris bersamaan dengan album soundtrack-nya.
Share Article :