Meski memiliki tingkat kesulitan tinggi tersebut, Yayasan Matahatiku memastikan kehadiran relawan yang mendampingi semua kelompok disabilitas. Relawan yang bertanggung-jawab mulai dari rumah menuju bioskop, menonton film hingga pulang lagi ke rumah masing-masing.
Dan masing-masing disabilitas tentunya harus didampingi relawan dengan karakteristik yang berbeda. Bila kelompok tunet didampingi oleh relawan bisik, maka tuna tuli didampingi juru bahasa isyarat. Sementara jika tuna daksa didampingi relawan fisik, maka tuna kesehatan mental didampingi orang terdekat seperti keluarga, ujar Ketua Bidang Program Yayasan Matahatiku, Hikmah Almassawa.
Share Article :