Sementara itu, pembangunan di berbagai wilayah di Kaltara terutama di perbatasan masih terus gencar dilakukan baik oleh Pemprov Kaltara maupun Pemerintah Pusat dalam bentuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Sayangnya, pembangunan infrastruktur itu cenderung terkendala banyak hal.
“Saya saat ini sedang reses, banyak membahas soal pemekaran daerah dengan warga konstituen saya. Mereka mengeluhkan soal sulitnya akses di perbatasan, sehingga butuh pengembangan bandara perintis Long Alangu. Kemudian akses transportasi darat yang tak kunjung selesai pembangunannya membuat harga sembako tidak stabil dan ketergantungan kita terhadap Malaysia semakin tinggi”, ujar Fernando.
Share Article :