Uritanet, – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Slamet Ariyadi, mengapresiasi pendampingan akselerasi ekspor pertanian berupa bimbingan teknis persyaratan negara tujuan yang dilakukan Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian. Bimtek yang diikuti oleh 100 petani asal Kabupaten Sampang ini sangat tepat untuk menjaga momentum peningkatan ekspor yang hingga saat ini menunjukan tren peningkatan yang signifikan.
“Saya mengapresiasi kinerja ekspor pertanian yang secara sistematis dibangun baik dari sisi hilir, hulu hingga percepatan layanan di Barantan. Pendampingan ini selain menambah akses informasi juga sekaligus menambah semangat para petani dilapangan,” ujar Slamet saat membuka bimtek di Sampang, Madura (21/4).
Slamet menghimbau para peserta untuk juga bersama-sama melalukan transformasi, yakni dari cara tradisional menuju cara digital guna menghadapi industri 4.0, dimana semua akses harus dibuka secara transparansi. Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekspor pertanian pada bulan Maret 2022 mencapai US$430 juta, tumbuh positif sebesar 23,27 persen bila dibandingkan bulan Februari (month to month/m-t-m) atau 7,67 persen bila dihitung secara tahunan (year on year/y-o-y.
“Momentum ini kita jaga bersama. Gunakan dan manfaatkan aplikasi informasi ekspor dari Barantan untuk menambah ragam komoditas dan pasar ekspor,” katanya.
Sekretaris Barantan, Wisnu Haryana yang hadir mendampingi menyebutkan dari sistem lalu lintas komoditas pertanian, IQFAST Barantan hingga saat ini briket arang tempurung kelapa asal Pulau Madura telah rutin memasuki pasar ekspor. Selain itu daun kelor dan cabe jamu mulai dilirik pasar global. Harapannya, dengan pendampingan kal ini kedua komoditas ini dapat segera memasuki pasar ekspor, sehingga makin banyak ragam komoditas yang diekspor dari pulau Madura.
Selain itu, lanjut Wisnu komoditas mente, mangga, melon, semangka dan porang juga memiliki potensi yang besar. Produktivitasnya tinggi, kualitasnya baik. dan peluang pasar ekspornya masih terbuka lebar. Bersama dengan direktorat teknis di Kementan dan instansi terkait didaerah, Kementan terus berupaya meningkatkan produksi dalam negeri melalui penyediaan benih unggul dan akses biaya melalui Kredit Usaha Rakyat, KUR.
Sementara, Barantan yang diberi tugas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) selaku koordinator Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Pertanian, red) fokus dalam mengakselerasi layanan, memperkuat sinergisitas dan harmonisasi aturan serta protokol teknis ekspor, tutup Wisnu.
)**Nawasanga/ HumasKementan