“Perjanjian bisnis ini membuktikan bahwa Paviliun Indonesia tidak hanya sebagai wadah untuk memamerkan potensi perdagangan, pariwisata, dan peluang investasi, tetapi sekaligus
memberikan kerja sama nyata antara pengusaha Indonesia, buyer potensial, dan investor di pasar Timur Tengah,” tutup Didi.
Penyelenggaraan business matching dan penandatanganan perjanjian bisnis tersebut cukup
strategis karena 25 persen saham dari Lulu Group International dimiliki Pemerintah Timur Tengah. Hal tersebut merupakan kesempatan luar biasa untuk meningkatkan potensi perdagangan sekaligus memberikan pertumbuhan ekonomi yang baik untuk Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Share Article :