Puguh Wirawan masih mengingat saat pertama kali memilih kuliah di fakultas hukum. Sempat membuat Puguh hopeless saat terjun sebagai pengacara. Pada jaman itu, situasinya tidak banyak klien dan perusahaan membutuhkan jasa pengacara.
“Dulu waktu menyelesaikan S1 pas kondisi klien tidak butuh pengacara. Sampai saya menyesal kuliah di fakultas hukum. Namun tetap saya bertahan dengan kondisi yang ada. Lambat laun situasi berubah. Akhirnya saya menganggap pilihan kuliah di hukum tidak salah pilih,” kenangnya
Pertimbangan kuliah di jurusan hukum, Puguh melihat banyak ketidakadilan pada mereka yang tidak tahu tentang masalah hukum. Sehingga menjadi korban dari jerat hukum. Sementara di sisi lain, justru kehadiran pengacara tidak tuntas menyelesaikan masalah.
“Hadirnya kita (pengacara) semestinya mampu dengan keilmuannya menyelesaikan masalah (hukum). Bukan membuat masalah baru. Kasihan dong dengan klien yang meminta bantuan,” jelas Ketua Konsultan Pemasyarakatan Indonesia ini