Tudung itu Kerudung Penutup Kepala Perempuan Nusantara

Mereka hanya sibuk memikirkan cinta kasih agar perempuan memiliki kedaulatan di mata sesama. Berbanding terbalik dengan kehidupan sekarang siapa saja merasa paling mengerti dan menguasai Tuhan. Karena tren politik, pakaian setiap orang dinilai atas nama iman dan dicitrakan melanggar tata cara beragama. Kesalehan seseorang hanya dilihat dari lembaran kain semata.

Pada masyarakat Batak, masyarakat Jambi hingga Mamasa para perempuan memakai penutup kepala bukan karena ingin dipandang saleh, tetapi karena ia siap bekerja atau membantu sesama. Itulah kesahajaan perempuan terdahulu. Lain lagi bagi masyarakat Simalungun, seorang perempuan memakai ‘Bulang’ yang diberi oleh ibu mertuanya sebagai tanda dia diterima di keluarga barunya, sebuah tanda cinta.

Baca Juga :  Investortrust.id. Beri Bank DKI Penghargaan “The Best Bank Awards 2024”

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *