URITANET, –
KADIN Kota Bekasi mencanangkan Gerakan 500 kepemilikan Izin PIRT melalui Penyuluhan Keamanan Pangan bagi Produk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Diharapkan pelaku usaha segera memiliki Izin Pangan Industri Rumah Tangga ( PIRT ) sehingga bisa berdaya saing di pasaran (14/9).
H.M Gunawan Ketua KADIN Kota Bekasi mengatakan bahwa kegiatan ini turut di hadiri Wakil Walikota Bekasi Dr .Tri Adhianto dan para narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, DPMPTSP, Bank BRI, Pegadaian, BTN , Ketua Wantim KADIN Kota Bekasi Ian Arsyad, dan tim TU4P Benny Tunggul, dengan tetap mengikuti aturan Prokes, serta terbatas 40 Orang pelaku usaha UMKM. Materi yang disampaikan terdiri dari pemahaman tentang pentingnya kepemilikan Izin Pangan Industri Rumah Tangga atau PIRT, pelatihan aplikasi OSS dan SILAT.
Gunawan mengatakan bahwa PIRT memiliki peranan penting yaitu sebagai legalitas bahwa UMKM mempunyai standar produk yang bersih, sehat, aman dari polusi serta labelisasi sesuai aturan yang berlaku. Dengan kepemilikan PIRT, maka produk yang dihasilkan dapat berdaya saing dengan produk lainnya sehingga berdampak pada incomenya.ujarnya.
Kedepannya juga akan mengarahkan para pengusaha ritel ini untuk bisa ekspor ke Luar Negeri. Kita di undang ke Rumania rencananya tanggal 22 September dengan membawa contoh beberapa UMKM Kota Bekasi sebagai percontohan Indonesia. Salah satu syaratnya mempunyai sertifikasi PIRT. Itu pasti sudah ketahuan keuntungannya. Dengan memberikan pendidikan ini banyak bisa keluar negeri bisa bersaing dengan pengusaha – pengusaha lain dari daerah. Pokok nya se-Indonesia bisa bersaing nah alhamdulillah kali ini Bekasi buat contoh ke Rumania.
Gunawan juga berharap kedepannya terkait UMKM dan berharap Kadin bisa bersinergi dengan Pemerintah. Menghasilkan produk-produk tersertifikasi, semua bisa dikembangkan di Kota Bekasi untuk ekspor barang-barang UMKM dan orang-orang luar pun bisa berinvestasi di Bekasi.
Kehadiran Wakil Walikota Bekasi membuat para peserta yang hadir antusias dan dalam sambutannya menyampaikan tentang masalah yang berkaitan dengan program yang di lakukan oleh Kadin tentunya bekerjasama dengan pemerintah Kota Bekasi. Bagaimana membuat UMKM kita memiliki kemampuan yang terkait dengan perluasan pasar salah satunya adalah mereka lengkapi dengan persyaratan yang ada kerjaan minimal di PIRT kemudian sertifikasi halal.
Jadi ini adalah suatu konstitusi dari temen-temen Kadin kemudian memberikan suatu kepastian buat UMKM dapat lebih jauh lagi pasar yang bisa diambil. Oleh karena itu setelah ini ternyata ada tahapan berikutnya bagaimana membuat branding terkait dengan merek. Bagaimana terkait dengan mereka cakap terkait dengan digitalisasi. Sehingga kita berharap tidak saja mampu menembus pasar lokal, tetapi juga regional nasional dan juga internasional.
Upaya-upaya kerjasama dengan luar negeri terus diinisiasi oleh Kadin sehingga bangsa kita akan memiliki harga diri bahwa kita tidak saja mampu berkibar di Kota Bekasi tetapi juga menembus pasar internasional secara targetnya Pemerintah Kota Bekasi lebih optimal lagi.
Bahwa pertama UMKM menjadi lebih lebih Berdikari UMKM yang menjadi lebih sehat UMKM yang kompetitif,ujar Tri.
Dah suatu ketika kita bisa memasukkan produk-produk ke pasar pasar yang lebih luas dan pada saat dia berjualan di market place yang ada itu di cari cari orang. Karena biasanya diliat dulu izin nya, ada nggak halal nya. Nah kalau ini kita punya semua tinggal kemasan. Setelah kemasan bagaimana kita mempertahankan kualitas.
Contohnya Dodol bahwa dodol di mana aja ada tapi yakin bahwa Dodol Bekasi lebih enak, misalnya produk kacang mete di luar juga banyak tapi kemasannya lebih cantik di Bekasi hasilnya juga bisa kita pertahankan. Dari sisi mutu itulah yang sedang kita kolaborasikan buat UMKM yang ada di Kota Bekasi, ujar Tri.
Sementara itu, Aji Ali Sabana Wakil Ketua KADIN Kota Bekasi pada kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa Penyuluhan Keamanan Pangan yang diadakan di Srikandi Room Meeting Restoran Margajaya (14/9) langsung di pandu para narasumber yang sudah teruji dan berpengalaman di bidangnya.
Diantaranya dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, DPMPTSP, Bank BRI, Pegadaian, BTN. Juga dihadiri Wakil Walikota, Ketua Wantim KADIN Kota Bekasi bang Ian Arsyad, dan Tim TU4P Benny Tunggul untuk menyampaikan kepada Peserta yang hadir walaupun sangat terbatas karena masih harus mematuhi sesuai dengan prokes dan terbatas 40 Orang pelaku usaha UMKM. Materi yang disampaikan terdiri dari pemahaman tentang pentingnya kepemilikan izin pangan Industri Rumah tangga atau PIRT, pelatihan Aplikasi OSS dan SILAT.
PIRT sebagai standar kesehatan mutu produksi, kualitas dan keamanan pangan. Kegiatan ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat di Kota Bekasi bahkan Nasional karena produknya laku keras, tutup Aji Ali Sabana.
***Rief/jegegkumbanghitam