Karaton Sumedang Larang Penjaga Nilai Luhur Sunda Paska Pajajaran

Prabu Tajimalela, putra tertua Prabu Aji Putih, sekitar tahun 950 Masehi mewarisi tahta dari ayahnya. Dia mengganti nama Kerajaan Tembong Agung menjadi Kerajaan Himbar Buana, sebelum diganti lagi dengan nama Kerajaan Sumedang Larang.

Prabu Tajimalela mengukuhkan tradisi Sunda dengan mengenalkan filosofi dari Himbar Buana yang berarti Menerangi Alam versi bahasa Sunda kuno. Selain itu dia juga mempopulerkan jargon “Insun Medal, Insun Madangan” yang berarti aku dilahirkan dan aku menerangi. Hal itulah yang kemudian menjadi dasar nama Sumedang Larang, “Sun Madang” yang artinya menerangi, dan Larang yang artinya tidak tertandingi.

Baca Juga :  Asperapi Minta Kemenparekraf Buat Standar Biaya Perizinan Pameran

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *