Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif Gelar Bimbingan Teknis dan Workshop Online ADWI 2021

 

Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pemahaman dan materi secara komprehensif mengenai 7 kategori penilaian ADWI 2021, yakni homestay, toilet, suvenir, digital, CHSE, konten kreatif, dan daya tarik wisata. Kemudian, para peserta juga akan dibekali pembuatan proposal, pitch desk desa wisata, dan pembuatan video promosi yang menarik dan kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat menjadi narasumber, pada kegiatan “Bimtek & Workshop Online ADWI 2021”, secara daring, Rabu (22/7/2021), menuturkan ADWI adalah program unggulan dan kebanggaan Kemenparekraf/Baparekraf. Sebab, dalam perspektif pengembangan pariwisata nasional, pengembangan destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan harus dimulai dari pengembangan wisata pedesaan karena ketangguhan pariwisata nasional terdapat di pedesaan.

“Dan kita akan kembangkan desa wisata menjadi lokomotif untuk pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta simbol kebangkitan Indonesia. Dengan pulihnya ekonomi, pariwisata bangkit, insyaAllah lapangan kerja terbuka,” ujarnya.

Tercatat ada 421 peserta yang mengikuti kegiatan bimbingan teknis dan workshop online untuk wilayah I. Hal ini menunjukkan antusiasme dan semangat yang begitu tinggi dari para pengelola desa wisata. Oleh karenanya, Menparekraf berpesan untuk menjaga semangat tersebut, dan terus memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih kreatif, aktif, dalam mempromosikan desa wisatanya.

“Semoga di tengah pandemi dan tantangan ekonomi, peranan dan penguatan stakeholders dari seluruh unsur pentahelix dapat mendorong pengembangan desa wisata yang berdaya saing, menjadikan desa wisata yang tangguh, membantu pemulihan ekonomi kreatif. Karena sudah saatnya desa wisata yang membangun Indonesia,” kata Sandiaga.

Melalui kegiatan ini, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, juga berharap para pengelola desa wisata dapat menunjukkan potensi desanya masing-masing, yang berfokus pada empat pilar pengembangan desa yaitu pengelolaan atau manajemen, sosial budaya, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga nantinya dapat memberi nilai tambah pada perekonomian masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat kearifan lokal, dan kelestarian lingkungan.

Baca Juga :  Bekali Pelaku Ekraf Samosir Pelatihan Kewirausahaan dan Digitalisasi

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *