URITANET – Pengusaha Bakso sekota Bekasi curhat langkanya daging sapi kepada Wakil Walikota Bekasi jelang Hari Raya Iedul Adha. Kegiatan curhat ini saat Wawali Kota Bekasi berada di Aula Graha Hartika Kelurahan Marga Jaya.
Seperti diketahui, pengusaha Bakso Kumis Group Cabang Kota Bekasi mengundang Wakil Wali Kota Bekasi DR. Tri Adhianto untuk menyampaikan aspirasi permasalahan pasokan daging sapi di Kota Bekasi (08/06).
Bambang Haryanto, Sekjen Pengusaha Bakmi dan Bakso (Papmiso) menyampaikan banyak hal dan mewakili dari pengusaha bakmi dan bakso yang selalu mengeluhkan hal yang sama, terkait kelangkaan dan tingginya harga daging sapi menjelang hari raya besar mendatang ,ucapnya.
“Saya selaku perwakilan dari Assosiasi Pengusaha bakmi dan bakso Kota Bekasi ingin minta solusi Ke Pak Wakil, terkait minimnya pasokan daging dari importir dan lonjakan harga daging sapi setiap menjelang hari raya besar,” ujar Bambang.
Berdasar survey dari pengusaha bakmi dan bakso se-Kota Bekasi terkait kebutuhan daging sapi yakni mencapai hingga 14 Ton perhari, dan angka tersebut bisa melonjak saat menjelang hari raya Idhul adha tiba nanti biasanya.
Menurut Bambang, kebutuhan bahan pokok daging sapi di Kota Bekasi itu mencapai 14 Ton perhari, angka tersebut bukan kebutuhan saat hari raya, beda lagi kalo menjelang hari raya. Maksud saya hal demikian jangan sampai menjadi budaya di Kota Bekasi, pasokan daging sedikit, yang akhirnya hargapun melambung tinggi, jelas Bambang.
Mendengar permasalahan tersebut, pria yang biasa disapa Mas Tri ini memberi tanggapan, bahwasanya Tri Adhianto pun pernah terjun langsung dipasar baru saat penjual Daging kesulitan mendapat pasokan daging dari importir, yang kemudian berimbas ke pengusaha Bakso dan pengusaha-pengusaha lainnya.
Tri Adhianto juga menyarankan kepada para pengusaha bakmi dan bakso agar segera mengurus legalitas Assosiasi dan bentuk Koperasi pengusaha Bakso. Selain dapat membantu para pelaku UKM, jika suatu saat nanti ada permasalahan seperti demikian, dapat langsung difasilitasi ke dinas terkait, ucap Tri.
Pemerintah Kota Bekasi melalui dinas terkait dan stakeholder terus mengupayakan agar harga daging terus stabil dipasaran, sementara itu, silahkan bentuk Koperasi dan legalitas Assosiasinya.
Dengan demikian, selain Pemerintah dapat memonitoring perkembangan pasar, saat ada kendalapun dapat langsung kita komunikasikan ke Kementrian terkait, ujar Tri Adhianto.
Dengan dibuatnya legalitas Assosiasi, harapannya Assosiasi tersebut dapat memiliki payung hukum, segala bentuk aspirasi yang ada dapat diteruskan ke Dinas terkait yang kemudian dapat diteruskan ke Kementrian Perindustrian dan Perdagangan jika tidak mendapatkan solusi, sehingga para pelaku UKM tidak lagi resah pasokan daging minim saat menjelang hari raya tiba, tutupnya.
Penulis : Syariefudin/Jegegtantri