“Karena destinasi eks tambang itu juga menjadi favorit di beberapa belahan dunia. Jadi, kita ingin Taman Tebing Breksi ini bisa memperlihatkan otentisitas atau keaslian apa yang Tebing Breksi punya, yang bisa kita kemas dan kita jadikan konten. Terutama narasi yang berkaitan dengan story telling. Sehingga hal ini dapat memperkuat daya tarik wisata Tebing Breksi itu sendiri,” ucapnya.
Baca juga : Kolaborasi Kemenparekraf dan Kadin Untuk Pulihkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi
Sandiaga mengatakan, dari data yang diterimanya bahwa ternyata pendapatan asli daerah (PAD) yang disumbangkan dari kawasan Tebing Breksi ini, lebih banyak ketika sudah menjadi kawasan pariwisata, dari pada sewaktu masih kawasan tambang.
“Berarti kalau kita mengelola sebuah destinasi dengan pendekatan alam dan budaya, yang berdasarkan pariwisata berkelanjutan ternyata bisa menghadirkan kesejahteraan masyarakat. Yang kedua, data yang kami dapatkan juga bahwa di Kecamatan Prambanan ini semenjak pariwisata itu ditingkatkan, kemiskinan turun, dari 16 persen menjadi 11 persen. Jadi saya semakin yakin bahwa pariwisata ini adalah faktor yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena membuka lapangan kerja,” katanya.
Kuncinya adalah bagaimana meningkatkan keterampilan dan harus terus berinovasi menghasilkan ide dan gagasan yang terbarukan.