LaNyalla sangat menyayangkan jika Pemprov Jatim tidak segera merespon keluhan dan keberatan para atlet.
“Selain fisik yang terganggu melalui latihan yang kurang maksimal, fokus alet juga bisa berkurang. Imbas juga bisa terjadi pada ofisial tim dan pelayanan terhadap atlet,” ujarnya.
Anggaran untuk Puslatda Jawa Timur awalnya diusulkan sebesar Rp 425 miliar oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Namun, anggaran itu turun menjadi Rp 390 miliar dan akhirnya disepakati Rp 192 miliar.
Ternyata masih ada perubahan. Pemprov Jatim memotong anggaran itu sebesar Rp 23 miliar. Sehingga, kini anggaran untuk puslatda hanya tersisa Rp 169 miliar.(*)
Share Article :