African Swine Fever Ancam Kehidupan Babi

African Swine Fever Ancam Kehidupan Babi

Baca juga : Karantina Pertanian Tanjungpinang Fasilitasi Ekspor komoditas Pertanian 6.935,7 ton dan 109.931 ekor Babi Potong

Dengan adanya ribuan kasus kematian ternak babi ini, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati, Agus Sunanto bersama Karantina Pertanian Manokwari turun langsung ke lapangan pada tanggal 27-28 April 2021 untuk berkoordinasi, memberikan informasi, edukasi mengenai ASF ke pemerintah daerah dan masyarakat sebagai upaya mitigasi risiko pencegahan dan penyebaran ASF di Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan.

“ASF ini sudah masuk di berbagai daerah di Indonesia salah satunya sekarang di Manokwari, Papua Barat. Upaya kita untuk mengurangi penyebaran dan pencegahan ASF ini dengan terus mengawasi pergerakan lalu lintas babi, produk babi, pakan serta orangnya. Perbaiki sistem peternakan dan pemeliharaan ternak babi di masyarakat, mengandangkan ternak babi untuk mengurangi penyebaran virus,” tutur Agus.

Agus sunanto menginstruksikan kepada Pejabat Karantina Pertanian di Manokwari dan seluruh UPT yang ada di Papua Barat dan Papua untuk selalu melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat dan peternak sebagai ujung tombak untuk mengambil sikap terkait biosekuriti dan desinfeksi. Agus Sunanto juga menambahkan untuk segera petakan dan cek potensi risiko ASF di seluruh Papua Barat dan Papua serta melakukan pemantauan atau monitoring produk babi.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Disambut Hangat di Katedral Jakarta dalam Pertemuan dengan Rohaniwan

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *