Uritanet, – Plt Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Ardhianto membuka giat Konsultasi Publik dalam rangka Proyek Strategi Nasional (PSN) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Ir. H. Juanda/Jatiluhur II Lingkup Hilir Kota Bekasi di Aula Nonon Sonthanie. Dihadiri oleh Hj. Reny Hendrawati M.M, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, , Dr. Ir. Herry Trisaputra Zuna, S.E, MT, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementrian PUPR, Zurina, Executive Director and Chief Commercial Officer dari Ranhill Capital Sdn Bhd, serta dimoderatori oleh H. Solihat, Direktur Utama Perumda Tirta Patriot. Serta perwakilan dari Pimpinan Himpunan/Gerakan Mahasiswa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat se-Kota Bekasi yang terdapat dalam zona Spam Ir. H. Djuanda.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Ardhianto menyampaikan pesan mengenai kesediaan air bersih di Kota Bekasi. Tri menyampaikan bahwa saat ini air minum atau air bersih di Kota Bekasi disediakan oleh PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dan Perumda Tirta Patriot. Proyek SPAM Regional Ir. H. Djuanda/Jatiluhur II ini merupakan proyek yang telah tertuang dalam RPJMN 2020-2024 yang saat ini sedang dalam penyiapan studi.
“Proyek ini diharapkan dapat menyambung hingga 10 juta sambungan rumah yang mencakup wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta. Nilai proyek ini mencapai Rp. 123,5 Triliun. Skema kerja sama melalui mekanisme Take and Pay dinilai menarik karena apa yang dibayarkan sesuai dengan apa yang terjual ke masyarakat.” ujar Tri
Penerima air bersih di Kota Bekasi dilihat dari pelanggan aktif Perumda Tirta Patriot dinilai sangat kecil atau sekitar 11 % dari jumlah penduduk yang terdapat jaringan perpipaan Perumda Tirta Patriot. Padahal Pemerintah Kota Bekasi telah memiliki target sampai dengan akhir tahuun 2021 39%. Dengan adanya proyek ini diharapkan cakupan layanan air minum di Kota Bekasi dapat diperluas hingga 39% secara berkelanjutan.” tambahnya
Bahwa target penerimaan air bersih yang awalnya ditargetkan sebesar 62% seharusnya didorong hingga maksimal atau 100%. Kota Bekasi dinilai lebih dulu dalam mengaplikasikan konsep yang ditawarkan. Proyek ini memiliki beberapa tujuan seperti Penambahan Sambungan Baru, peningkatan kesehatan, pembagian risiko serta mengatasi keterbatasan fiskal dan stimulus ekonomi, ujar Herry.
“Proyek tersebut memiliki beberapa hambatan serta tantangan. Hambatan tersebut berupa keterbatasan air baku, waterborne disease, serta peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang dinilai cukup tinggi. Ada pula tantangan dari proyek tersebut ialah anggaran dinilai sangatlah terbatas dan efisiensi penggunaan sumber daya oleh PDAM. Amanat pembangunan dapat dilihat melalui UUD 1945, Sustainable Development Goals, VISI PUPR 2020—2024, RPJMN Indonesia 2020—2024, Deklarasi Majelis Umum PBB, serta 6 prinsip dasar pengelolaan SDA.” tandasnya.
Terakhir, Plt. Walikota Bekasi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait atas pelaksanaan giat Konsultasi Publik dalam rangka Proyek Strategi Nasional (PSN) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) serta Pemerintah Kota Bekasi selalu terbuka dengan inovasi-inovasi baru dalam menyelesaikan atau membantu kebijakan-kebijakan untuk percepatan proyek ini. Plt Walikota Bekasi berharap kedepannya, permasalahan-permasalahan lingkungan seperti pada hal ini, air bersih dapat diselesaikan satu persatu dengan bantuan melalui diskusi atau public hearing.