Pasar Rakyat Leles Diresmikan, Wamendag : Pasar Rakyat Dorong Percepatan Pembangunan Daerah di Sektor Perdagangan

Uritanet,-Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga hadiri peresmian Pasar Rakyat Leles oleh Bupati Garut Rudi Gunawan, di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut (30/3). Wamendag Jerry menegaskan, pasar merupakan pusat aktivitas perekonomian rakyat yang sangat penting dan pasar rakyat merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah, khususnya di sektor perdagangan.

“Kegiatan peresmian pasar ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing pasar rakyat,” ujar Jerry. Pemerintah telah menyediakan sarana fisik yang dibangun untuk mewujudkannya ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat, lanjutnya. 

Selain membangun fisik, pemerintah juga berupaya merevitalisasi manajemen pengelolaan pasar dan memberikan edukasi kepada pedagang pasar agar memberi daya saing terhadap toko modern yang marak hadir saat ini. Tidak bisa dipungkiri bila ada pasar yang ramai itu menandakan pergerakan roda ekonomi masyarakat karena adanya transaksi di pasar itu dan aktivitas jual beli. Ini akan menggerakkan rantai pasok (supply chains) ekonomi rakyat kita,  ungkap Jerry.

Selain itu, pasar rakyat sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat, pasar rakyat
juga memiliki kedekatan dengan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Aspek sosial budaya inilah yang menjadi nilai keunikan tersendiri dari pasar rakyat. Kedudukan pasar rakyat hingga kini tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat, terangnya.

Baca Juga :  Dorong Pemerintah Tegas Dalam Pengawasan dan Evaluasi Korporasi Sawit Yang Tidak Kooperatif 

Pasar Leles yang dibangun pada 1917, kini telah selesai direvitalisasi dan sekarang memiliki 331 kios serta 81 los yang diisi oleh 173 pedagang. Komoditas yang dijual di pasar ini antara lain sembako, buah-buahan, kelontongan, bumbu masak, peralatan rumah tangga, tas, dan pakaian.

Sebelumnya, Pasar Leles mengalami musibah empat kali kebakaran pada tahun 2000, 2017,
2018, dan 2021. Pasar Leles yang terbakar pada Minggu 21 Juni 2021 sendiri merupakan pasar
darurat yang telah dibangun Pemerintah Kabupaten Garut sebagai langkah penanggulangan. Pasar yang sudah terbangun ini diharapkan dapat dikelola dan dipelihara dengan baik. Kenyamanan bertransaksi jual beli di pasar tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar.

Sementara Bupati Garut Rudi Gunawan menyampaikan, revitalisasi Pasar Rakyat Leles sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mewujudkan keinginan masyarakat terhadap pasar modern yang nyaman dan aman. Ia berharap, pasar rakyat tersebut dapat tercipta pasar yang nyaman, serta menjadi pusat perbelanjaan bagi masyarakat dan menjadi tujuan wisatawan untuk berbelanja.

“Kondisi pasar rakyat yang bersih dan tertata rapi ini akan menapiskan persepsi pasar rakyat yang identik dengan becek, bau, dan kumuh. Selain peningkatan fisik pasar rakyat, perlu peningkatan tata kelola yang lebih baik agar kenyamanan dan kebersihan pasar rakyat tetap terjaga”, katanya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wamendag meninjau harga barang kebutuhan pokok jelang Ramadan di Pasar Rakyat Leles. Kenaikan harga masih normal dan stok tersedia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang Ramadan dalam kondisi aman. Harga bapok juga dinilai masih dalam batas wajar.

Baca Juga :  Perahu Travel Expo 2023 : Haji, Umroh, dan Halal Tour ‘Everyone Can Go’, 8-12 November 2023 Mall Kota Casablanka

“Dilaporkan ada beberapa barang kebutuhan pokok yang naik masih dalam batas kewajaran karenaada penawaran dan permintaan jelang Puasa. Namun, sejauh ini stok masih tersedia,” ungkap Jerry.

Dalam tinjauannya,  Wamendag Jerry menemukan sejumlah harga bapok yang mengalami
kenaikan seperti harga telur naik dari Rp22.000 menjadi Rp24.000, gula pasir dari Rp14.000 menjadi Rp16.000, daging sapi Rp120.000 menjadi Rp125.000. Sedangkan daging ayam Rp34.000 per kg menjadi Rp36.000 per kg, cabe rawit dari Rp25.000 per kg menjadi Rp40.000 per kg. Sedangkan harga minyak kemasan sederhana masih di kisaran Rp25.000 per liter dan minyak curah Rp25.000 per liter.

Menurut Wamendag Jerry, pemerintah saat ini fokus untuk menjamin keberlangsungan suplai dan stok minyak goreng untuk masyarakat. Terkait harga, kata dia, pemerintah juga sudah menerapkan peraturan untuk harga minyak goreng curah dan kemasan.

)**Tri Cahyo Sulistyo/ Biro Humas Kemendag

 

Share Article :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *