Uritanet – 15 Desember 2025 Kekayaan laut Indonesia kembali menunjukkan perannya sebagai penopang penting sektor pangan dan ekonomi nasional.
Sepanjang 2025, hasil tangkapan nelayan di berbagai wilayah perairan Nusantara terus bertambah, mencerminkan laut yang masih produktif sekaligus menantang pemerintah untuk menjaga keberlanjutannya.
Hingga triwulan III-2025, produksi perikanan tangkap nasional telah menembus lebih dari 6,5 juta ton. Angka tersebut diperkirakan masih akan meningkat hingga akhir tahun, seiring aktivitas penangkapan yang terus berlangsung di berbagai sentra perikanan.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lotharia Latif, menyampaikan optimisme bahwa target produksi tahun ini dapat tercapai.
Pemerintah memproyeksikan produksi perikanan tangkap nasional mencapai sekitar 7,8 hingga 7,85 juta ton hingga tutup Desember 2025.
“Kalau kita lihat per hari ini produksinya sudah di angka 6,562 juta ton. Dengan tren yang ada, prognosa kita di akhir Desember bisa mencapai sekitar 7,85 juta ton,” ujar Latif dalam konferensi pers di Media Center KKP, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Menariknya, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang mengandalkan sektor perikanan tangkap lebih besar dibandingkan budidaya. Kondisi ini berbeda dengan sejumlah negara lain di Asia, seperti Vietnam dan China, yang justru menjadikan budidaya sebagai tulang punggung produksi perikanan mereka.

Di Vietnam, produksi ikan hasil tangkapan laut tercatat sekitar 3 juta ton per tahun, sementara perikanan budidayanya bisa mencapai 20 juta ton. China bahkan menerapkan pembatasan ketat penangkapan ikan di laut, dengan produksi tangkap hanya sekitar 2 juta ton, berbanding terbalik dengan budidaya yang mendekati 60 juta ton per tahun.
Menurut Latif, perbedaan strategi tersebut berkaitan erat dengan upaya menjaga kelestarian sumber daya ikan.
“Pembatasan penangkapan itu dilakukan agar perikanan bisa dikelola secara berkelanjutan. Prinsip sustainability menjadi kunci,” jelasnya.
Tak hanya dari sisi produksi, sektor perikanan tangkap juga memberi kontribusi nyata terhadap penerimaan negara. Hingga saat ini, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor tersebut telah mencapai Rp1,02 triliun dan diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun.

Sebagai perbandingan, PNBP perikanan tangkap pada 2023 tercatat Rp731 miliar, lalu meningkat menjadi Rp1,05 triliun pada 2024. Untuk 2025, pemerintah memperkirakan PNBP bisa menembus kisaran Rp1,19 triliun hingga tutup tahun.
Pemerintah berharap, capaian produksi dan penerimaan negara ini dapat berjalan seiring dengan pengelolaan laut yang bertanggung jawab. Dengan keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian, laut Indonesia diharapkan tetap menjadi sumber kehidupan bagi generasi hari ini dan masa depan.
**Benksu


