Boom Industri Rebana Dorong Kebutuhan Hunian dan Hotel Jangka Panjang

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Kertajati, 13 Desember 2025 — Pesatnya pertumbuhan kawasan industri di Cirebon–Patimban–Kertajati (Rebana) Metropolitan tak hanya mengubah peta ekonomi Jawa Barat, tetapi juga memicu kebutuhan baru akan hunian dan fasilitas akomodasi modern bagi tenaga kerja dan pelaku industri.

Dengan hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, konektivitas tol yang semakin luas, serta perencanaan kawasan terpadu, Rebana berkembang menjadi magnet investasi baru. Hingga kuartal III 2025, tercatat 36 tenant industri beroperasi di kawasan ini dengan nilai investasi melampaui Rp25 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Helmi Yahya, Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana

Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, Helmi Yahya, menyebut bahwa geliat industri tersebut berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi wilayah. Pada triwulan III 2025, ekonomi Rebana tumbuh 5,53 persen, melampaui rata-rata Jawa Barat dan nasional.

Kabupaten Majalengka bahkan mencatat pertumbuhan 8,07 persen secara tahunan dan menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Rebana dengan hampir 19 ribu orang.

Metland Kertajati

Namun, menurut Helmi, pertumbuhan industri harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas pendukung yang memadai.

“Kawasan yang berkembang pesat memerlukan ekosistem pendukung, bukan hanya industri, tetapi juga tempat tinggal dan layanan penunjang aktivitas ekonomi,” ujarnya dalam Media Gathering Metland Kertajati, Jumat (13/12).

Kebutuhan tersebut ditangkap oleh PT Metropolitan Land Tbk (Metland) melalui pengembangan Metland Kertajati, kawasan hunian dan komersial terpadu yang diperkenalkan sejak akhir 2024. Presiden

Bapak Anhar Sudradjat, Presiden Direktur PT. Metropolitan Land Tbk

Direktur Metland, Anhar Sudradjat, menilai bahwa keberadaan hunian dan hotel di sekitar kawasan industri menjadi faktor penting untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan Rebana.

“Kawasan industri yang berkembang pasti membutuhkan hunian, baik untuk pekerja, manajemen, maupun tamu bisnis jangka panjang. Metland Kertajati dirancang untuk menjawab kebutuhan itu,” kata Anhar.

Bapak Nitik Hening, Direktur PT. Metropolitan Land Tbk

Metland Kertajati dikembangkan dengan konsep new city yang mengintegrasikan hunian, area komersial, hotel, fasilitas pendidikan, kesehatan, serta ruang terbuka hijau. Pada tahap awal, proyek ini telah membuka kawasan Sava Terra seluas empat hektare yang seluruh unitnya telah terjual. Saat ini, Metland tengah memasarkan Ruko Dharmawangsa serta menyiapkan Cluster Tanasultan sebagai hunian premium dengan harga mulai Rp2,7 miliar.

Selain hunian, sektor perhotelan juga menjadi bagian penting dari ekosistem kawasan. Metland melalui Metland Hotel Grup (MHG) mengembangkan Metland Smara Hotel Kertajati, hotel bintang empat yang telah beroperasi sejak 2021 dan menyasar kebutuhan MICE serta akomodasi korporasi di kawasan Rebana.

Bapak Wahyu Sulistio, Direktur PT. Metropolitan Land Tbk

Direktur Metland, Wahyu Sulistio, menjelaskan bahwa penguatan brand Metland di sektor hotel dilakukan untuk menjamin kualitas layanan.

“Metland Smara menyasar segmen hotel bisnis dengan pengalaman menginap yang hangat dan nyaman, sesuai dengan arti Smara yang berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu cinta,” ujarnya.

Ke depan, nama Metland Smara akan digunakan untuk pengembangan hotel bintang empat Metland di berbagai kota strategis, termasuk Bekasi. Secara keseluruhan, MHG saat ini mengelola enam hotel dan akan bertambah menjadi delapan hotel seiring pembangunan proyek baru.

Seiring derasnya investasi dan industrialisasi di Rebana, penyediaan hunian dan fasilitas penunjang dinilai menjadi kunci agar kawasan ini tidak hanya tumbuh cepat, tetapi juga berkelanjutan sebagai pusat ekonomi modern Jawa Barat.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *