Indonesia Duduki ‘Sabuk Harta Karun’ Laut Asia, KKP Tekankan Pentingnya Perlindungan BMKT dari Penjarahan

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Desember 2025 — Indonesia kembali menegaskan statusnya sebagai salah satu wilayah laut terkaya akan peninggalan sejarah maritim di Asia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan terdapat sekitar 700 titik potensi benda muatan kapal tenggelam (BMKT) di berbagai perairan nasional.

Namun di balik besarnya potensi tersebut, pemerintah menyoroti ancaman penjarahan dan kerusakan situs bawah laut yang terus mengintai.

Direktur Sumber Daya Kelautan Ditjen Pengelolaan Kelautan KKP, Frista Yorhanita, menyampaikan bahwa sebagian besar titik BMKT terkait dengan jalur perdagangan kuno yang menjadi rute utama kapal-kapal dari Tiongkok.

“Mayoritas titik berada di jalur sutera maritim, terutama di perairan Sumatera dan Jawa,” ujar Frista di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Ia menjelaskan, tingginya aktivitas perdagangan pada masa lampau menjadikan perairan Indonesia sebagai lokasi strategis sekaligus rawan kecelakaan kapal. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya artefak bernilai historis tertinggal di dasar laut.

Situs Bersejarah Terancam Rusak Sebelum Diteliti

Meski menyimpan jejak peradaban masa lalu, banyak titik BMKT berada di area yang rentan terhadap pencurian maupun pengangkatan ilegal. Frista menegaskan bahwa penaksiran nilai ekonominya belum bisa dilakukan karena kondisi barang baru bisa diketahui setelah diangkat dan dievaluasi oleh Kementerian Keuangan.

“Nilainya tidak bisa diprediksi sebelum proses pengangkatan. Kerusakan sekecil apa pun sangat memengaruhi nilai dan keasliannya,” katanya.

Sejauh ini, pemerintah baru menerbitkan 13 izin resmi pengangkatan BMKT. Sementara ratusan titik lainnya masih menunggu kajian mendalam. Proses pengangkatan disebut membutuhkan teknologi khusus agar tidak merusak artefak yang telah tertimbun ratusan tahun.

Prioritas KKP: Dari Penjagaan Situs Hingga Riset Bioteknologi Laut

Pengelolaan BMKT kini masuk dalam isu strategis nasional yang sedang diperkuat KKP, seiring meningkatnya kebutuhan perlindungan warisan maritim. Selain menjaga situs BMKT, KKP juga menekankan beberapa agenda prioritas lain, seperti penanganan sedimentasi laut, pengembangan riset biofarmakologi kelautan, serta percepatan swasembada garam.

Frista menyampaikan bahwa pelestarian BMKT bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya menjaga identitas Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki sejarah panjang dalam jaringan perdagangan dunia.

“Ini warisan yang tidak tergantikan. Pengelolaannya harus hati-hati, terukur, dan mengedepankan pelestarian,” tegasnya.

Dengan ratusan titik potensi peninggalan bersejarah masih tersembunyi di perairan Nusantara, pemerintah berharap penguatan sistem perlindungan mampu mencegah kerusakan dan memastikan nilai sejarah tersebut dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *