Uritanet – Jakarta, 3 Desember 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan transportasi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Pada momentum Hari Disabilitas Internasional 2025, KAI tidak hanya memberikan diskon 20 persen untuk penyandang disabilitas pengguna Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), tetapi juga memperkuat berbagai fasilitas aksesibilitas di area stasiun dan layanan perjalanan.
PYMT Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Detty Nurfatma Kusumah, mengatakan bahwa penyediaan fasilitas ramah disabilitas merupakan bagian penting dari transformasi layanan KAI dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, diskon tarif hanyalah salah satu elemen dari kebijakan besar perusahaan untuk menciptakan perjalanan yang aman dan setara.

“Kami ingin memastikan seluruh pelanggan, termasuk penyandang disabilitas, dapat merasakan pelayanan yang aman dan nyaman sejak memasuki stasiun hingga tiba di tujuan. Penguatan fasilitas aksesibilitas dilakukan agar layanan publik benar-benar setara,” ujar Detty.
KAI Daop 1 terus menambah dan memperbarui fasilitas disabilitas, antara lain jalur landai, guiding block, area tunggu prioritas, kursi roda, serta layanan asistensi petugas. Pembenahan ini dilakukan di berbagai stasiun besar seperti Gambir, Pasar Senen, hingga Bekasi yang menjadi titik utama keberangkatan pelanggan.
Sejalan dengan peningkatan fasilitas, KAI juga meluncurkan program diskon 20 persen untuk penyandang disabilitas yang ingin melakukan perjalanan KAJJ. Untuk mendapatkan diskon ini, pelanggan cukup melakukan registrasi data di layanan Customer Service di Stasiun Gambir, Pasarsenen, atau Bekasi, selambat-lambatnya H-2 keberangkatan. Pelanggan cukup membawa KTP asli serta surat keterangan resmi dari rumah sakit atau puskesmas terkait status disabilitas.

Setelah melakukan registrasi awal, pelanggan dapat menikmati potongan tarif secara langsung pada transaksi berikutnya melalui aplikasi Access by KAI maupun pembelian tiket di kanal resmi lainnya.
Detty menyebut bahwa kebijakan inklusif ini diharapkan dapat memperluas kesempatan mobilitas bagi masyarakat penyandang disabilitas, sekaligus menghilangkan hambatan ekonomi dan akses dalam penggunaan layanan transportasi publik.
“Di Hari Disabilitas Internasional ini, kami mengajak semua pihak untuk menumbuhkan empati dan membangun lingkungan transportasi yang semakin ramah bagi seluruh kelompok rentan,” tutup Detty.
**Benksu

