Gerakan Sosialisasi Program Bangga Kencana Jakarta Selatan : Kolaboratif Membangun Keluarga Tangguh dan Masa Depan Sehat

Bagikan ke orang lain :

Jakarta (Uritanet) :

Jakarta Selatan kembali menjadi ruang perjumpaan penting bagi masa depan keluarga Indonesia. Pada Sabtu, 29 November 2025, Aula Masjid Darul Mugorrobien RPI, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, dipenuhi semangat warga yang hadir dalam Sosialisasi Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan dialog terbuka yang hangat, humanis, dan sarat pesan penting untuk memperkuat keluarga, melindungi anak, hingga memberdayakan lansia agar tetap produktif.

Hadir sebagai pembicara kunci Surya Utama, S.I.P, Anggota Komisi IX DPR RI, Lisna Prihantini, S.Psi., M.Si, Direktur Bina Penggerak Lini Lapangan Kemendukbangga / BKKBN, Anita Rachmawati, Ketua Sub Kelompok Pembinaan dan Kesertaan KB DPPAPP DKI Jakarta, serta Maria Gracia Manurung, Kepala Seksi Pengendalian Penduduk dan KB Sudin Kota Adm.Jakarta Selatan.

Mereka hadir tidak hanya untuk menyosialisasikan program, tetapi juga merangkul warga agar bergerak bersama, membangun keluarga yang kuat dan masa depan yang lebih sehat.

Dalam paparannya, Lisna Prihantini S.Psi, M.Si, menegaskan bahwa Kemendukbangga— yang sebelumnya dikenal sebagai BKKBN —memiliki beban kerja yang luas dan strategis. “Kami bekerja dari hulu sampai hilir,” ujarnya dengan tegas dan empatik.

Program Prioritas yang Menyentuh Kehidupan Keluarga

Penanganan Stunting ; BKKBN menitikberatkan intervensi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ibu hamil, calon pengantin, hingga balita harus mendapatkan perhatian penuh untuk mencegah gagal tumbuh. Pemeriksaan lingkar lengan, Hb, serta edukasi nutrisi menjadi langkah wajib menuju generasi sehat.

Pembinaan Remaja ; Dengan kehadiran Genre dan PIK-R, remaja dibekali edukasi untuk melindungi diri dari bullying, kekerasan, dan dampak negatif penggunaan HP (handphone) yang tidak terarah.

Pemberdayaan Lansia ; Lansia tidak dibiarkan berjalan sendiri. Program penguatan lansia tangguh memastikan mereka tetap aktif, terhubung, dan produktif.

Program Unggulan yang Menyasar Semua Lapisan

GENTING: Dukungan keluarga miskin berisiko stunting melalui nutrisi dan sanitasi.

GATI: Mendekatkan hubungan remaja dan ayah untuk memperbaiki iklim emosional keluarga.

SIDAYA: Meningkatkan produktivitas lansia Indonesia.

TAMASYA: Melindungi anak-anak dari pola asuh yang terabaikan akibat orang tua bekerja.

Selanjutnya, Maria Gracia Manurung menjelaskan bahwa Dinas PPAPP tidak hanya mengurus program keluarga berencana, tetapi juga menjadi garda depan dalam perlindungan perempuan dan anak.

Kasus kekerasan, bullying, hingga pelecehan seksual masih sering terjadi, terutama di lingkungan sekolah. Data hingga Oktober menunjukkan 369 kasus di Jakarta Selatan dan 1919 kasus di seluruh Jakarta.

PPAPP memiliki Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak, siap siaga 24 jam. Warga dapat melaporkan kasus kekerasan melalui 0813-1761-7622 (Aktif 24 jam) atau Nomor Darurat DKI 112.

Maria pun mengingatkan langkah tepat ketika menemukan korban kekerasan melalui konsep 3L yakni Look — lihat kondisi korban, Listen — dengarkan ceritanya, dan Link — hubungkan segera dengan tenaga kesehatan atau pihak berwenang.

Pesan ini menggema kuat: jangan diam, jangan ragu, dan jangan biarkan korban berjuang sendiri.

Mengawal Kehidupan dari Bayi hingga Lansia: Peran Nyata DPPAPP DKI Jakarta

Sebagai penguat pesan, Anita Rachmawati menyampaikan bahwa program PPAPP menyentuh seluruh siklus kehidupan manusia, dari lahir hingga usia tua.

Adapun Program Pembinaan Keluarga yang Wajib Dimanfaatkan antara lain BKB (Bina Keluarga Balita)
Membantu orang tua membentuk tumbuh kembang balita yang optimal melalui pola asuh positif.

Lalu, BKR (Bina Keluarga Remaja) yakni Meningkatkan keterampilan orang tua agar lebih peka, komunikatif, dan mampu menjadi tempat curhat terbaik bagi remaja.

Kemudian BKL (Bina Keluarga Lansia)  yakni Mencegah depresi lansia melalui kegiatan produktif dan lingkungan keluarga yang suportif. Dan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) yakni Ekskul sekolah yang menjadi ruang aman bagi remaja untuk berbagi, belajar, dan menghindari pergaulan bebas.

Selain itu, edukasi 4T untuk ibu melahirkan menjadi pengingat penting : Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu dekat jarak kehamilan, dan Terlalu banyak.

Untuk memudahkan pemantauan nutrisi, tersedia juga situs PUSPA sebagai pusat kontrol gizi Ibu dan Anak.

Pesan Anita sederhana namun mengena: “Manfaatkan semua program. Semua sudah disiapkan untuk kita, untuk keluarga, untuk masa depan.”

Sosialisasi Program Bangga Kencana ini bukan sekadar pertemuan, tetapi gerakan. Gerakan yang berakar pada harapan, bertumbuh dalam kolaborasi, dan berbuah dalam bentuk keluarga yang semakin kuat. Dari ibu hamil, remaja, anak-anak, hingga lansia—semua mendapat ruang, perhatian, dan perlindungan.

Kesadaran warga, kerja pemerintah, dan sinergi komunitas menjadi jembatan menuju Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan bermartabat. Dan pada momen ini, Jakarta Selatan menunjukkan bahwa langkah kecil yang dikerjakan bersama dapat menjadi perubahan besar bagi masa depan.

)***Tjoek / Foto Ist.

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *