Uritanet – Jakarta, 16 November 2025 — Upaya meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang kini tidak hanya menjadi tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif komunitas pecinta kereta api. Pada Minggu (16/11), KAI Daop 1 Jakarta menggandeng komunitas Sadulur Spoor dalam gelaran Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang JPL 17 Duren Kalibata.
Kegiatan kolaboratif ini menghadirkan Assisten Manager Eksternal (AME) Humas Daop 1 Jakarta, Tohari, Kepala Stasiun Duren Kalibata, petugas pengamanan, serta anggota komunitas yang selama ini dikenal aktif mendukung edukasi keselamatan perkeretaapian.

Menurut Tohari, kehadiran komunitas dalam sosialisasi ini memberi nilai penting karena pesan keselamatan lebih mudah diterima oleh masyarakat saat disampaikan secara persuasif oleh para relawan yang dekat dengan publik.
“Kesadaran berlalu lintas bukan hanya soal aturan, tetapi budaya. Komunitas membantu memperluas jangkauan edukasi ini,” ujarnya.
Sosialisasi dilakukan melalui pengeras suara, pembagian suvenir keselamatan, dan pemasangan spanduk yang mengingatkan pengguna jalan untuk menerapkan prosedur Berhenti, Tengok Kiri-Kanan, Aman, lalu Jalan sebelum melintas. Petugas bersama relawan turun langsung mengarahkan pengendara yang melintas di JPL 17, salah satu titik dengan arus kendaraan padat di wilayah Jakarta Selatan.
Keterlibatan masyarakat ini menjadi penting mengingat aturan terkait keselamatan di perlintasan sebidang telah diatur jelas dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kedua regulasi tersebut menegaskan bahwa kereta api memiliki hak utama melintas dan pengguna jalan wajib berhenti ketika sinyal atau palang sudah diturunkan.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan bahwa kampanye keselamatan seperti ini akan terus diperluas dengan menggandeng lebih banyak komunitas serta elemen masyarakat.
“Keterlibatan publik adalah kunci. Keselamatan tidak akan tercapai jika hanya dilakukan KAI. Perlu dukungan bersama,” jelasnya.

Melalui sinergi antara operator, komunitas, dan masyarakat, KAI Daop 1 Jakarta berharap angka pelanggaran dan potensi kecelakaan di perlintasan sebidang dapat terus ditekan, sekaligus menumbuhkan budaya keselamatan yang lebih kuat di ruang publik.
**Benksu


