Gelorakan Semangat Pembangunan Keluarga Indonesia di Sidoarjo

Bagikan ke orang lain :

Sidoarjo (Uritanet) :

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/ BKKBN) bersama mitra kerja DPR RI terus menggelorakan semangat pembangunan keluarga melalui Sosialisasi Program Bangga Kencana yang digelar di Masjid Baitullah RT 23 RW 9, Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (31/10/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Indah Kurniawati, S.E., M.M., Anggota Komisi IX DPR RI; Irfan Indriastono, S.S., M.Si., Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Pendidikan dan Pelatihan; Taufik Daryanto, S.Psi., M.Sc., Katimja Humas dan Informasi Publik Perwakilan Kemendukbangga Jawa Timur; serta Heni Kristiani, S.Pd., M.M., Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo.

Gerakan Keluarga Bahagia dan Tangguh

Dalam keterangannya, bahwa Taufik Daryanto, S.Psi., M.Sc., menegaskan bahwa cita-cita luhur program Keluarga Berencana kini telah berkembang menjadi pembangunan keluarga yang bahagia dan berkualitas.

“Cita-cita Keluarga Berencana sudah terwujud, dan kini fokus kita adalah bagaimana membangun keluarga yang sejahtera dan tangguh,” ujarnya dengan semangat.

Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) yang dicanangkan Kemendukbangga mencakup lima inovasi unggulan :

Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) — mengajak berbagai elemen masyarakat menjadi orang tua asuh dalam upaya menurunkan angka stunting.

Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) — menyediakan fasilitas yang mendukung orang tua bekerja dengan tenang karena anak berada dalam pengasuhan yang aman dan edukatif.

Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) — menumbuhkan peran aktif ayah dalam keluarga agar tercipta generasi kuat, berkarakter, dan berdaya saing.

Lansia Berdaya (SIDAYA) — mendorong para lansia tetap produktif, sehat, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Super Apps Bangga Kencana — aplikasi digital inovatif yang membantu keluarga memantau, belajar, dan mengembangkan ketahanan keluarga secara terpadu.

Keluarga, Pondasi Pembangunan Bangsa
Sementara itu, Irfan Indriastono, S.S., M.Si., menambahkan bahwa perubahan nama menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga merupakan wujud nyata dari arah baru pembangunan bangsa yang berpusat pada manusia.

“Pembangunan keluarga dimulai sejak usia menikah yang ideal — laki-laki 25 tahun dan perempuan 21 tahun. Dari sana terbentuk keluarga yang matang dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran ayah dalam pola asuh. “Ayah bukan hanya pencari nafkah, tetapi juga pilar emosional dan teladan utama dalam membentuk karakter anak,” tambahnya.

Menanam Nilai, Membangun Generasi

Kegiatan sosialisasi ini bukan sekadar acara formal, melainkan momentum untuk menanamkan kesadaran kolektif tentang pentingnya keluarga sebagai pusat peradaban.

Dengan pendekatan humanis, Program Bangga Kencana hadir membawa pesan kuat bahwa keluarga yang harmonis, sehat, dan produktif adalah fondasi kokoh bagi kemajuan bangsa.

Sosialisasi ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah terus berinovasi dalam menguatkan nilai-nilai keluarga melalui edukasi, kolaborasi, dan teknologi.

Pada akhirnya, semangat dari Program Bangga Kencana mengalir sebagai panggilan bagi setiap keluarga Indonesia untuk bersama menenun masa depan bangsa dengan kasih, tanggung jawab, dan keteladanan.

Karena keluarga bukan sekadar tempat pulang, tapi sumber kekuatan untuk melangkah.

Dengan semangat Bangga Kencana, Sidoarjo menjadi saksi lahirnya komitmen baru untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang tangguh, sejahtera, dan berdaya.

Karena masa depan bangsa dimulai dari keluarga — dari rumah yang penuh cinta, tumbuh generasi yang berkarakter dan berdaya juang.

)** Tjoek / Foto Istimewa

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *