KAI Daop 1 Jakarta Perkuat Budaya Keselamatan Lewat Pembinaan Pekerja Operasional di Rangkasbitung

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Jakarta, 23 Oktober 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1 Jakarta) terus memperkuat budaya kerja berbasis keselamatan dan profesionalitas. Melalui kegiatan pembinaan pekerja operasional yang digelar di Stasiun Rangkasbitung pada Kamis (23/10), perusahaan menegaskan komitmennya untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh dan disiplin di lapangan.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Executive Vice President (EVP) Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan, bersama sejumlah manajer teknis seperti Manager Jalan Rel dan Jembatan, Zulfan Suhendra, serta Manager Sinyal dan Telekomunikasi, Prapto Utomo. Pembinaan diikuti oleh para petugas Quality Control dari berbagai bidang dan Kepala Unit Pelaksana Teknis wilayah Rangkasbitung.

Menurut Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, kegiatan ini tidak hanya sebatas penyegaran prosedur kerja, tetapi juga menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa keselamatan merupakan fondasi utama profesionalitas di dunia perkeretaapian.

“Profesionalitas di atas rel hanya bisa terwujud jika setiap pekerja memahami dan menjalankan prosedur dengan disiplin. KAI ingin memastikan setiap orang di lapangan bekerja dengan tanggung jawab penuh dan orientasi keselamatan yang tinggi,” ujar Ixfan.

Selain membekali peserta dengan materi teknis tentang mekanisme kerja dan tanggap darurat, kegiatan ini juga menghadirkan sesi dialog interaktif antara manajemen dan peserta. Dalam sesi tersebut, pekerja diberikan ruang untuk menyampaikan tantangan operasional, berbagi pengalaman, dan memberikan masukan terkait kondisi terkini lintas pelayanan.

Yuskal Setiawan menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan bagian dari pembinaan berkelanjutan yang dilakukan secara terencana di seluruh wilayah kerja Daop 1 Jakarta.

“Setiap petugas di lapangan harus mampu mengantisipasi berbagai situasi, mulai dari gangguan teknis hingga bencana alam. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan kesiapsiagaan menjadi hal yang wajib kita jaga bersama,” tuturnya.

Beberapa poin utama yang ditekankan dalam pembinaan ini meliputi disiplin penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), pemeriksaan kesehatan pekerja sebelum berdinas, pengawasan rutin terhadap jalur dan kecepatan perjalanan kereta, serta kewajiban melaporkan potensi bahaya sekecil apa pun.

 

Melalui pembinaan berkelanjutan seperti ini, KAI Daop 1 Jakarta berharap dapat membentuk kultur kerja yang tidak hanya profesional, tetapi juga proaktif terhadap keselamatan dan kualitas layanan.

“Kita ingin semua insan KAI memiliki mindset bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan begitu, layanan transportasi publik yang selamat, aman, dan handal bisa benar-benar terwujud,” tutup Ixfan.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *