Makassar, Sulawesi Selatan (Uritanet) :
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui program unggulan bertajuk “Senator Peduli Ketahanan Pangan”. Langkah strategis ini menjadi bukti nyata bahwa DPD RI tidak hanya bergerak dalam ranah legislasi, tetapi juga hadir aktif di tengah masyarakat sebagai penggerak perubahan.
Program ini resmi diperkuat dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penanaman Jagung yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, bersama perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pada Kamis (18/9/2025).
Pangan Bukan Sekadar Konsumsi, Tapi Kedaulatan Bangsa
Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menyampaikan bahwa isu ketahanan pangan tidak bisa dipandang sebelah mata. Pangan adalah fondasi utama dari pembangunan bangsa yang berkelanjutan.
“Program ini bukan seremoni. Ini adalah gerakan. Kita ingin keluar dari ketergantungan impor, dan membangun kemandirian pangan dari daerah,” tegas Tamsil.
Sulawesi Selatan dipilih sebagai salah satu daerah percontohan karena memiliki potensi lahan luas, tradisi bertani yang kuat, serta semangat gotong royong yang tinggi. Tak hanya itu, Provinsi ini juga dikenal sebagai lumbung pangan kawasan timur Indonesia.
Aksi Nyata, Bukan Janji Kosong
Program penanaman jagung ini akan dimulai secara serentak pada 27 September 2025 di empat provinsi: Bengkulu, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Tengah. Untuk wilayah Timur I, Kabupaten Pangkep menjadi lokasi utama dengan luas lahan mencapai 805 hektare.
DPD RI akan memastikan pendampingan penuh kepada petani, mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga alat dan mesin pertanian modern.
“Kita ingin dampaknya langsung dirasakan oleh petani. Ini soal keberlanjutan, bukan proyek musiman,” tambah Tamsil.
Sejalan dengan Arah Pembangunan Nasional
Program ini tidak berdiri sendiri. Ia selaras dengan Agenda Pembangunan Nasional 2025–2029 dan menjadi bagian dari implementasi visi besar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama nasional.
Lebih jauh, inisiatif ini juga menyentuh salah satu poin kunci dalam Asta Cita Presiden Prabowo, yakni memperkuat fondasi ekonomi rakyat berbasis pangan.
Dukungan Penuh dari Pemprov Sulsel
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyampaikan bahwa pihaknya siap all out untuk menyukseskan program ini.
“Kami akan gerakkan semua perangkat daerah, dari hulu sampai hilir. Ini momentum bagi Sulsel untuk menunjukkan peran vitalnya dalam menjaga ketahanan pangan kawasan timur Indonesia,” jelasnya.
Komitmen Berkelanjutan Hingga 2029
DPD RI tidak ingin langkah ini berhenti di tahap pencanangan. Targetnya adalah menciptakan model kemitraan berkelanjutan yang dapat direplikasi oleh seluruh provinsi di Indonesia. Ketahanan pangan bukan hanya urusan pemerintah pusat, tapi gerakan kolektif dari seluruh elemen bangsa.
“Inilah wujud nyata DPD RI hadir di tengah rakyat. Bukan hanya bicara, tapi bekerja. Untuk petani, untuk daerah, untuk Indonesia yang berdaulat pangan,” pungkas Tamsil Linrung dengan penuh semangat.
Ketika pangan dikuasai bangsa sendiri, maka masa depan tidak tergantung pada negara lain. Inilah ruh dari Program Senator Peduli Ketahanan Pangan — sebuah langkah nyata untuk memperkuat pilar Indonesia dari akar rumput hingga kebijakan nasional.
Gerakan ini bukan sekadar program, tapi adalah bentuk cinta tanah air. Sebab bangsa yang kuat, dimulai dari perut yang tidak lapar. Salam Pangan Berdaulat, Dari Sulsel untuk Indonesia.
)**Tjoek / Foto Istimewa

