Uritanet – JAKARTA September 2025 Momentum Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 menjadi ajang refleksi bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1 Jakarta) atas kontribusinya dalam mobilitas masyarakat. Data terbaru menunjukkan, sepanjang Januari–Agustus 2025, Daop 1 Jakarta telah melayani 6.748.940 pelanggan, menegaskan tren positif penggunaan transportasi berbasis rel.

Angka tersebut terdiri dari 6.598.908 pelanggan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan 1.056.830 pelanggan KA Lokal. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2024 yang mencatat 10.756.440 pelanggan, tren 2025 diproyeksikan akan melampaui pencapaian tahun sebelumnya.
“Lonjakan ini memperlihatkan kereta api semakin dipercaya masyarakat sebagai sarana transportasi utama yang aman, nyaman, dan tepat waktu,” ujar Manajer Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, Rabu (17/9).
Pasar Senen dan Gambir Jadi Magnet Penumpang
Dua stasiun utama di Jakarta, yakni Pasar Senen dan Gambir, tercatat sebagai penyumbang terbesar arus penumpang KAJJ. Stasiun Pasar Senen melayani 2.838.914 pelanggan, disusul Stasiun Gambir dengan 2.021.257 pelanggan. Stasiun Bekasi, Cikarang, dan Jatinegara juga mencatat angka signifikan sebagai titik keberangkatan masyarakat menuju berbagai daerah.
Sementara itu, untuk layanan KA Lokal, Stasiun Sukabumi menjadi yang paling ramai dengan 518.828 pelanggan, diikuti Bogor dengan 181.917 pelanggan, serta Bogor Paledang sebanyak 162.207 pelanggan.
Komitmen Lingkungan dan Integrasi Moda
Ixfan menambahkan, KAI tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah penumpang, tetapi juga konsisten mendorong transportasi berkelanjutan.
“Kami ingin menghadirkan layanan ramah lingkungan sekaligus mendukung program nasional pengurangan emisi karbon,” jelasnya.
Integrasi moda juga menjadi perhatian utama. Menurut Ixfan, sinergi dengan pemerintah dan operator transportasi lain diperlukan agar perjalanan masyarakat lebih mudah dan efisien.
Refleksi Harhubnas 2025
Dengan tema “Bakti Transportasi untuk Negeri”, Harhubnas tahun ini menjadi pengingat bahwa kereta api bukan sekadar moda transportasi, melainkan penghubung kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.
“Bakti transportasi adalah pengabdian nyata dalam memperkuat transportasi publik sebagai pilar pembangunan nasional,” pungkas Ixfan.
**Benksu

