Kolaborasi Jadi Kunci Tata Kelola Pooling Fund Bencana yang Akuntabel

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Jakarta, 10 September 2025 – Pemerintah menegaskan bahwa tata kelola berbasis kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan implementasi Pooling Fund Bencana (PFB), skema pendanaan inovatif untuk memperkuat resiliensi nasional dalam menghadapi risiko bencana.

Hal ini disampaikan dalam Seminar Inovasi Pendanaan Bencana bertema Pemanfaatan Pooling Fund Bencana dan Dana Perubahan Iklim untuk Meningkatkan Resiliensi Lokal dan Nasional, yang digelar BNPB bersama BPDLH dan Kementerian Keuangan di ajang The 4th Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi risiko bencana yang penuh ketidakpastian.

“Bukan hanya sekadar berpikir mengenai keuntungan, namun bagaimana pengelolaan keuangan ini ditujukan untuk mengurangi risiko bencana yang lebih besar,” ujarnya.
Pentingnya tata kelola juga ditekankan oleh Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto. Menurutnya, pendekatan baru dalam pendanaan bencana harus dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, dan transparansi. “Kami ingin memastikan setiap rupiah dari Pooling Fund Bencana bisa tepat sasaran,” katanya.

Seminar ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, NGO, akademisi, hingga pelaku usaha. Keterlibatan banyak pihak diharapkan mampu melahirkan mekanisme bersama yang efisien, mulai dari penyusunan proposal hingga verifikasi penggunaan dana.

World Bank yang turut mendukung inisiatif ini juga menilai Indonesia berada di jalur yang tepat. Operations Manager World Bank, Alanna L. Simpson, menyebut tantangan besar dalam penanggulangan bencana bukan hanya pada ketersediaan anggaran, tetapi juga kesiapan dalam penggunaan dana tersebut.

Dengan lebih dari 650 peserta hadir secara luring dan daring, sesi ini menjadi ruang penting untuk memperkuat pemahaman publik bahwa Pooling Fund Bencana bukan sekadar instrumen fiskal, tetapi strategi kolaboratif untuk membangun resiliensi bangsa menghadapi bencana.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *