Uritanet – Jakarta, 30 Agustus 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta membuka opsi baru bagi penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dengan menjadikan Stasiun Jatinegara sebagai titik keberangkatan alternatif. Kebijakan ini berlaku selama tiga hari, mulai Minggu, 31 Agustus hingga Selasa, 2 September 2025, seiring adanya rekayasa lalu lintas menuju Stasiun Gambir dan Pasar Senen.
Langkah ini ditempuh melalui skema Berhenti Luar Biasa (BLB), di mana sejumlah kereta yang biasanya tidak berhenti di Jatinegara kini melayani naik-turun penumpang.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menuturkan bahwa rekayasa ini dilakukan untuk menjaga kelancaran perjalanan masyarakat, khususnya yang berangkat dari kawasan timur Jakarta.
“Dengan tambahan pemberhentian di Jatinegara, pelanggan tidak harus memaksakan diri menembus kemacetan menuju Gambir atau Pasar Senen. Mereka bisa memilih titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis,” jelas Ixfan.
Selama periode tersebut, tercatat lebih dari 40 perjalanan kereta diberlakukan BLB di Stasiun Jatinegara, mulai dari KA kelas eksekutif seperti Argo Bromo Anggrek, Bima, hingga kereta ekonomi seperti Tawang Jaya, Brantas, dan Matarmaja.
Antisipasi Kemacetan, Pilihan Lebih Dekat
Kebijakan ini diharapkan bisa mengurangi potensi kepadatan lalu lintas di sekitar dua stasiun besar, Gambir dan Pasar Senen, yang kerap menjadi titik rawan kemacetan saat ada rekayasa lalu lintas di pusat ibu kota.
KAI juga mengimbau calon penumpang agar menyiapkan waktu perjalanan lebih awal dan memanfaatkan informasi resmi dari aplikasi Access by KAI, situs kai.id, maupun Contact Center 121.
“Pelanggan juga diingatkan untuk selalu mematuhi aturan keselamatan selama perjalanan,” tambah Ixfan.
Dengan adanya opsi keberangkatan dari Jatinegara, masyarakat kini punya pilihan lebih fleksibel untuk memulai perjalanan jarak jauh mereka, tanpa harus terjebak di tengah kemacetan ibu kota.
**Benksu
