Forum ICBC Bahas Efisiensi Bisnis Lewat LCT & RMB

Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Jakarta, 28 Agustus 2025 – Upaya Indonesia mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi perdagangan internasional mendapat dorongan baru. Bank ICBC Indonesia menggelar “LCT & RMB Business Forum 2025” di Hotel St Regis, Jakarta, Selasa (26/8), yang membahas pemanfaatan Local Currency Transaction (LCT) dan Renminbi (RMB) sebagai instrumen penting untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–Tiongkok.

Forum ini menghadirkan perwakilan Bank Indonesia, ICBC Limited sebagai bank terbesar dunia dari sisi aset, hingga nasabah korporat yang berbagi pengalaman nyata memanfaatkan transaksi LCT dan RMB.

Dorong Efisiensi, Kurangi Risiko Valuta Asing

Deputy Director Forex Market Development Bank Indonesia, Romi Fondarihta Peranginangin, menegaskan bahwa penggunaan mata uang lokal dapat memperkuat stabilitas ekonomi kedua negara. Hingga kini, sudah terdapat 17 bank ACCD Indonesia dan 15 bank ACCD Tiongkok yang aktif berkolaborasi dalam skema LCT.

“LCT memungkinkan pelaku usaha lebih efisien dalam bertransaksi, sekaligus mengurangi risiko nilai tukar yang biasanya muncul saat bergantung pada dolar AS,” ujar Romi.

ICBC: Peran Global RMB dan Komitmen di Indonesia

Sebagai salah satu bank yang ditunjuk sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), ICBC Indonesia memainkan peran penting dalam memperluas pemanfaatan LCT Indonesia–Tiongkok. Dukungan juga datang dari perusahaan induknya, ICBC Limited, yang memiliki pengalaman internasional memfasilitasi transaksi lintas negara menggunakan RMB.

Presiden Direktur Bank ICBC Indonesia, Chen Yong, menyatakan bahwa penguatan peran RMB bukan hanya soal hubungan bilateral, melainkan juga strategi menjaga ketahanan ekonomi Indonesia.

“Pemanfaatan LCT dan RMB akan memberikan nilai tambah bagi dunia usaha. Selain mengurangi ketergantungan pada mata uang asing tertentu, langkah ini memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional,” kata Chen Yong.

ICBC Indonesia mencatat kinerja positif: volume transaksi LCT paruh pertama 2025 meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan total 2024.

Perspektif Dunia Usaha

Sejumlah nasabah korporat yang hadir mengungkap manfaat praktis menggunakan LCT dan RMB. Bagi mereka, efisiensi biaya dan kepastian nilai tukar menjadi faktor kunci dalam menjaga daya saing.

“Dalam perdagangan internasional, volatilitas kurs bisa memengaruhi margin. Dengan RMB dan LCT, risiko itu bisa ditekan,” kata salah satu perwakilan peserta forum.

Katalisator Kerja Sama Ekonomi Indonesia–Tiongkok

Forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi antara regulator, pelaku usaha, dan perbankan, tetapi juga diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi bilateral.

Di tengah ketidakpastian global, inisiatif ini menegaskan arah baru strategi ekonomi Indonesia: memperkuat pondasi perdagangan dengan mitra utama seperti Tiongkok, melalui jalur keuangan yang lebih efisien dan berdaya tahan.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *