Agustina Wilujeng: Pemimpin Baru Semarang yang Dekat dengan Warga dan Teguh pada Komitmen

Agustina Wilujeng, Walikota Semarang
Bagikan ke orang lain :

Uritanet – Semarang – Baru enam bulan memimpin Kota Semarang, nama Agustina Wilujeng sudah mendapat tempat khusus di hati warganya. Gaya kepemimpinan yang responsif, sederhana, dan mau turun langsung ke lapangan membuat banyak warga merasa lebih dekat dengan sosok pemimpinnya.

Hasil survei Litbang Kompas mencatat, 83,6% warga menyatakan puas terhadap kinerjanya. Angka itu bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari suasana baru di Kota Semarang: suasana optimisme.

“Bu Wali itu kalau ada masalah cepat sekali tanggapnya. Kami merasa didengar, meskipun tidak semua langsung bisa selesai,” kata Sari, warga Gayamsari yang ditemui di pasar tradisional.

Pemimpin yang Mau Mendengar

Bagi Agustina, survei kepuasan bukanlah puncak prestasi, melainkan rapor yang harus dijawab dengan kerja lebih keras.

“Kepemimpinan yang melayani harus mau mendengar, terbuka pada kritik, dan berani berbenah. Itulah komitmen kami,” ujarnya dengan senyum sederhana.

Guru Besar FEB Universitas Diponegoro, Prof. Firmansyah, menilai sikap responsif Agustina menjadi katalis lahirnya kepercayaan publik. Program pengelolaan sampah, misalnya, memperlihatkan bagaimana suara warga bisa cepat direspons pemerintah.

Duet Solid dengan Wakil Wali Kota

Tak hanya Agustina, duetnya bersama Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin juga mendapat apresiasi. Survei mencatat 77,4% warga puas dengan kepemimpinan mereka berdua.

Guru Besar Ekonomi Undip, Prof. Dr. FX Sugiyanto, menyebut duet ini sebagai fondasi kuat untuk membangun kolaborasi lebih luas. “Program bantuan per RT adalah inovasi yang diapresiasi warga, tapi tetap butuh kepemimpinan komunikatif agar tepat sasaran,” jelasnya.

Dari Inflasi hingga Pangan Murah

Kepemimpinan responsif itu juga tampak dari sejumlah program strategis yang digarap Pemkot. Program Gerakan Pangan Murah (GPM) dan KEMPLING SEMAR bukan lagi sekadar seremoni musiman, melainkan strategi jangka panjang untuk menjaga daya beli warga.

Agustina menegaskan, menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan sama pentingnya dengan membangun infrastruktur.

“Komitmen ini harus dijalankan secara konsisten. Dengan sinergi dan inovasi, kita bisa menjaga ketahanan pangan, melindungi daya beli, dan menciptakan stabilitas harga demi kesejahteraan warga,” katanya.

Optimisme Baru di Semarang

Suasana optimisme kini terasa di berbagai sudut kota. Dari pasar tradisional, gang-gang kecil, hingga pusat pemerintahan, warga merasakan bahwa pemimpinnya hadir di tengah mereka.

Bagi sebagian warga, enam bulan kepemimpinan Agustina adalah awal dari sebuah perjalanan panjang. Dan bagi Pemkot Semarang, ini adalah momentum untuk membuktikan bahwa kota ini bisa menjadi contoh bagaimana kepemimpinan yang humanis, responsif, dan berorientasi rakyat mampu menciptakan kota yang tangguh, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.

**Benksu

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *