Madiun Teguhkan Komitmen Cegah Stunting, Dorong Indonesia Emas 2045

Bagikan ke orang lain :

Madiun (Uritanet) :

Madiun kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kualitas Indonesia melalui kegiatan Fasilitasi Teknis Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama di Provinsi Jawa Timur. Acara yang digelar pada Sabtu, 23 Agustus 2025 di Gedung Kesenian Desa Kajang, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, menghadirkan ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Sam’ani Kurniawan, S.KM., M.KM. selaku Tenaga Ahli Anggota DPR RI M. Yahya Zaini, SH, menegaskan bahwa cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 bukan sekadar slogan.

“Indonesia harus benar-benar mengimplementasikan langkah nyata agar bisa mencapai Indonesia Emas 2045. Ibu-ibu adalah tiang negara. Mereka harus tahu peran dan langkah konkret yang bisa dilakukan agar mimpi itu terwujud,” ujarnya.

SDM Keluarga Jadi Kunci, Stunting Tantangan Utama

Sam’ani menekankan, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimulai dari keluarga menjadi kunci. Salah satu tantangan terbesar yang harus segera diatasi adalah stunting.

Senada dengan itu, Muh. Sunawan, S.Sos, Kabid KB Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Madiun, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk menekan angka stunting.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibentuk berdasarkan Perpres No. 72 Tahun 2021, dengan tugas mendampingi keluarga berisiko sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Kalau anak lahir stunting, dampaknya tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga pendidikan dan sosialnya hingga dewasa. Kita tidak boleh membiarkan anak cucu kita kehilangan masa depan,” tegas Sunawan.

Pemanfaatan Teknologi untuk Pencegahan Stunting

Sementara itu, Taufik Daryanto, S.Psi, M.Sc, Katimja Humas dan Informasi Publik Perwakilan Kemendukbangga Provinsi Jawa Timur, menekankan pentingnya pemetaan penyebab stunting sebelum menentukan intervensi.

“Harus dipetakan dulu, apakah karena kemiskinan, pola asuh, penyakit bawaan, atau lingkungan yang tidak sehat. Sebab, setiap penyebab membutuhkan pendekatan yang berbeda,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga memperkenalkan platform digital www.siapbahagia.com, sebuah ruang konsultasi keluarga yang menyediakan layanan dari tim konsultan profesional mulai dari dokter, psikolog, sosiolog, hingga bidan. Platform ini menjadi langkah inovatif dalam memberikan akses informasi dan pendampingan kepada masyarakat.

Madiun Jadi Contoh Positif

Kabar baiknya, prevalensi stunting di Kota Madiun sudah berada di bawah rata-rata Jawa Timur. Jika angka provinsi tercatat 14,7 persen, maka Kota Madiun sudah mencapai sekitar 11 persen. Capaian ini menunjukkan progres signifikan yang patut diapresiasi.

Kegiatan fasilitasi teknis ini sekaligus memperkuat koordinasi antarwilayah, mempercepat pencapaian target nasional penurunan stunting, dan menjadi bukti nyata bahwa sinergi DPR RI, BKKBN, OPD, kader lapangan, serta masyarakat adalah kekuatan utama menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan kebersamaan, komitmen, dan langkah nyata, Madiun membuktikan bahwa Indonesia Emas bukan sekadar mimpi, tetapi cita-cita yang sedang diwujudkan bersama.

)***Tjoek / Foto Istimewa

Bagikan ke orang lain :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *